Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, tetap menjaga mentalitas pejuang meski berada di atas angin jelang seri balap terakhir MotoGP Barcelona 2024.
Jorge Martin selangkah lagi bakal mengunci gelar juara dunia pada MotoGP 2024.
Keunggulan 24 poin atas rival satu-satunya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), membuat Martin tetap juara meski lawannya itu selalu menang dalam dua balapan di MotoGP Barcelona.
Apabila Bagnaia, juara bertahan, memenangi sprint dan balapan utama maka Martin hanya perlu selalu finis di posisi enam besar.
Bahkan jika gagal mencetak poin saat sprint dan Bagnaia menang, Martin cukup finis di posisi keempat saat balapan utama untuk tetap juara.
Mungkin? Sangat! Posisi keempat menjadi hasil terburuk Martin di balapan hari Minggu musim ini kecuali saat terjatuh atau salah perhitungan dalam situasi flag-to-flag.
Keuntungan besar ini membuat Martin lebih tenang.
"Akhirnya saya bisa berlomba tanpa melihat pembalap lainnya," kata Martin dalam konferensi pers jelang seri MotoGP Barcelona di Sirkuit Catalunya, Montmelo, Spanyol, Kamis (14/11/2024).
Baca Juga: MotoGP Barcelona 2024 - Nada Rendah Diri Pecco Bagnaia Saat Sudah Rasakan Suara Sumbang Jika Juara
"Saya hanya perlu fokus dengan diri saya sendiri untuk menikmati akhir pekannya sehingga bisa tampil cepat," imbuh runner-up kejuaraan musim lalu.
Martinator mengakui dirinya mudah larut dalam pikirannya sendiri karena kebiasaan memprediksi masa depan alias menerka-nerka apa yang akan terjadi selanjutnya.
Situasi yang dihadapi Martin kritis karena inilah kesempatan terbesar yang pernah dimilikinya untuk menjadi juara dunia kelas para raja.
Musim lalu Martin menghadapi balapan terakhir dalam situasi tertinggal. Dari pemburu, Martin berubah menjadi yang diburu.
Juara Dunia Moto3 2018 itu harus melatih mentalnya agar tidak mudah mengalami depresi yang mana akan mengganggu performanya.
Martin baru bisa tidur nyenyak baru-baru ini kendati periode insomnia terakhir lebih disebabkan jet lag setelah tur balapan di Asia.
Pikiran tentang juara barangkali mengalahkan rasa sakit hati Martin karena batal mendapatkan promosi ke tim pabrikan Ducati.
Awalnya dijagokan untuk menjadi rekan setim baru Bagnaia, Martin tertikung Marc Marquez yang baru bergabung dengan skuad Ducati tetapi mampu tampil kompetitif.
"Buat saya bukannya saya tidak cukup baik untuk Ducati, tentunya saya tahu mereka percaya kepada saya ... mungkin karena ada kepentingan lain," kata Martin dengan enteng.
"Tidak masalah, saya senang dengan masa depan saya. Kami bisa menjaga relasi bagus," tambah pembalap yang akan bergabung dengan tim pabrikan Aprilia musim depan.
Martin pun lebih fokus untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam balapan.
Alhasil, daripada makin banyak pikiran karena menghitung angka dan mengatur posisi, Martin memilih untuk tampil seperti biasanya.
"Tujuan saya adalah tampil seperti biasanya, artinya kompetitif sejak Jumat hingga Minggu. Inilah tujuannya," sahut Martin.
"Soal menang atau tidak menang itu akan menjadi konsekuensi dari apakah kami melakukannya dengan baik atau tidak."
Martin sendiri siap kalau harus memperjuangkan kans juaranya hingga hari Minggu.
"Saya pikir persaingannya akan berlanjut ke hari Minggu, jadi saya akan tetap berusaha tampil kompetitif dan inilah target utamanya," katanya.