Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara dua kali Olimpiade, Viktor Axelsen tumbang dengan penuh rasa frustrasi pada semifinal Kumamoto Masters Japan 2024, yang tidak didampingi pelatih.
Axelsen baru saja menelan kekalahan mengejutkan pada fase empat besar Kumamoto Masters Japan 2024, Sabtu (16/11/2024).
Berstatus sebagai unggulan pertama tak menjamin tunggal putra Denmark itu akan mulus melaju laga final.
Dia justru banyak lengah dan mati kutu saat menghadapi Li Shi Feng asal China.
Axelsen benar-benar dibuat buta peta kekuatan dan kelemahan Li, yang baru ditemuinya pertama kali hari ini.
Start awal gim pertama dia sudah buruk.
Axelsen tertinggal 1-7.
Berulang kali dia terlihat tidak nyaman dengan pola permainan Li.
Di saat rasa frustrasi melanda di lapangan, Axelsen juga tak bisa mencari jalan keluar.
Yang paling terlihat adalah rasa keputusasaannya dalam mencari celah Li maupun menemukan kembali titik kepercayaan dirinya sendiri.
Pasalnya, Axelsen main sendirian tanpa didampingi pelatih
Dia terus tertekan hingga kalah dua gim langsung 16-21, 15-21.
Dalam pertandingan tersebut, Juara Dunia 2017 tersebut terlihat sangat tak nyaman menjalani duel.
Axelsen tertekan dan sulit menemukan pola tepat untuk meredam serangan Li.
Instruksi dari pelatih yang bisa berupa masukkan, ubah taktik atau motivasi tidak bisa dia dapatkan.
Pelatih pribadinya, Henrik PK Rohde tidak bisa mendampingi Axelsen di pinggir lapangan.
Bukan hanya di sisi lapangan, tetapi juga selama ia berkompetisi di Jepang.
Ternyata, sang pelatih yang juga ayah mertuanya tidak bisa ikut mendampingi di turnamen tersebut akibat masalah visa.
Pemandangan Axelsen yang frustrasi ini juga sudah terlihat di dua laga dia sebelumnya, pada babak 16 besar dan perempat final.
Pada perempat final, pemain 30 tahun itu juga tertinggal jauh dan sempat tertekan saat melawan Christo Popov asal Prancis. Pada laga itu, Axelsen masih bisa bertahan.
Tetapi pada hari ini, dia tak bisa lepas dari tekanan Li yang main ulet dan lebih bersih minim eror.
Untungnya, penderitaan ini tidak akan terulang pada turnamen pekan depan China Masters 2024 yang berlevel lebih tinggi.
Pada turnamen bertaraf Super 750 itu, Axelsen bisa lebih berlega hati karena Henrik Rohde akan dapat mendampinginya.
Namun tentu saja, di turnamen yang lebih bergengsi, Axelsen akan mendapat lawan-lawan yang lebih sengit.
Termasuk karena kembalinya Shi Yu Qi, yang telah menggusur takhta peringkat satu dunia miliknya dan akan berstatus unggulan pertama.