Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda timnas Indonesia, Budi Sudarsono menganggap adanya Kevin Diks bisa menutupi kekurangan timnas Indonesia, namun tetap masih ada banyak pekerjaan rumah untuk striker timnas Indonesia.
Mantan striker timnas Indonesia, Budi Sudarsono menilai masih banyak kekurangan yang dimiliki striker-striker timnas Indonesia.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri undangan Perang Bintang bersama Selebritis FC di Solo International Minisoccer, Surakarta pada Kamis (14/11/2024).
Ia mengakui pos lini depan timnas Indonesia masih minim striker tajam.
"Jika melihat beberapa pertandingan terakhir, posisi striker Timnas Indonesia ini memang masih minim pilihan," kata Budi Sudarsono kepada wartawan, termasuk BolaSport.com.
"Untuk pilihan striker yang bisa diandalkan masih agak kurang ya."
"Dengan adanya pemain baru yang datang, Kevin Diks, mungkin bisa menutup kekurangan kita."
"(Tapi) Menurut saya, posisi striker ini sangat krusial di sepak bola," tambahnya.
Posisi striker timnas Indonesia kembali menjadi sorotan usai momen Budi Sudarsono membahas hal ini.
Terutama setelah laga lawan Jepang (15/11/2024), timnas Indonesia kalah 0-4 di SUGBK.
Satu peluang besar buat timnas Indonesia yang banyak disinggung adalah saat Ragnar Oratmangoen gagal menceploskan bola ke gawang Jepang.
Di sisi lain, Ketum PSSI Erick Thohir baru saja bersalaman dengan pemain keturunan yang akan dinaturalisasi berposisi striker, Ole Romeny.
Baca Juga: Respons Kemenpora RI soal Pernyataan Erick Thohir Siap Mundur dari PSSI: Itu Hanya di Media Sosial
Masih menurut Budi, ia juga menyoroti minimnya jam terbang internasional striker lokal yang bermain di Liga 1 untuk timnas Indonesia.
Ketika bermain untuk timnas Indonesia, striker Liga 1 seperti Hokky Caraka, Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad kerap terlempar dari persaingan dengan pemain abroad.
"Sebetulnya potensi mereka (striker Liga 1) ini ada, tinggal jam terbangnya saja harus diberikan," kata Budi Sudarsono.
"Apalagi mereka lumayan bersinar juga saat bermain di kompetisi Liga 1."
"Hanya saja, kesempatan mereka di ajang internasional ini yang harus diberikan oleh mereka."
"Karena sebaik apa pun pemain kalau jam terbangnya tidak ada, dia pasti akan tenggelam juga."
"Sebaliknya, sejelek apa pun seorang pemain, apabila jam terbangnya berhasil didapat di level internasional, pasti kemampuannya akan ikut meningkat," tambahnya.
Baca Juga: Hasil FIFA Matchday - Saingan Timnas Indonesia Secara Mengejutkan Mampu Tahan Imbang Thailand
Dengan pertimbangan memberi jam terbang, maka Budi Sudarsono pun menyambut baik Shin Tae-yong akan memainkan pemain U-22 di timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024.
"Ya monggo saja, silahkan, dia (Shin Tae-yong) yang lebih tahu," kata Budi.
"Mungkin yang diprioritaskan adalah jam terbang."
"Kalo di kita ini jam terbang di dalam negeri okelah, tapi jam terbang internasional itu perlu," tambahnya.