Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - San Marino sedang membuat cerita Cinderella seperti Timnas Indonesia dalam setahun terakhir.
Sebelum ini Indonesia sering dianggap sebagai tim lemah di Asia.
Dalam berbagai drawing kompetisi, Tim Merah Putih hampir selalu masuk pot terakhir.
Pada Juni 2023, Indonesia masih berada di ranking 150 FIFA.
Namun, belakangan ini Indonesia meraih sejumlah pencapaian bersejarah sehingga sekarang naik ke ranking 130 FIFA.
Timnas Indonesia antara lain lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan menembus fase gugur Piala Asia 2023.
Di belahan Eropa, satu negara sedang mengalami cerita Cinderella yang mirip-mirip Timnas Indonesia.
Negara itu adalah San Marino yang selama ini dikenal sebagai tim terlemah di Eropa.
Menempati ranking 210 FIFA, San Marino hampir selalu menjadi bulan-bulanan negara lain.
Kalah dengan kebobolan 2 digit gol bukan sekali dua kali saja dialami negara yang cuma punya populasi sekitar 35 ribu orang ini.
San Marino pernah dihajar Belgia 1-10 di Kualifikasi Piala Dunia 2002, dihantam Jerman 0-13 di Kualifikasi EURO 2008, dan dibantai Belanda 0-11 di Kualifikasi EURO 2012.
Dalam 211 pertandingan internasional sejak 1990, San Marino hanya menang 3 kali, kalah 198 kali, dan gawangnya kebobolan 834 gol.
Namun, situasi mulai berubah pada awal tahun 2024.
Dua dari 3 kemenangan San Marino sepanjang sejarah didapatkan selama tahun ini.
Dua kemenangan itu memang hanya diperoleh San Marino dari tim lemah lainnya yakni Liechtenstein.
Namun, tetap saja perolehan hasil sepanjang tahun ini telah membuat San Marino mengukir sejarah.
Pada Senin (18/11/2024), San Marino sukses menang 3-1 atas Liechtenstein yang bertindak sebagai tuan rumah.
Tim dengan julukan Le Serenissima ini berhasil menjuarai Grup 1 Liga D UEFA Nations League 2024-2025.
Hasil itu membuat tim asuhan Roberto Cevoli memastikan diri promosi ke Liga C UEFA Nations League 2026-2027.
Dengan begitu, San Marino bukan lagi tim terlemah di Eropa.
Di liga yang baru nanti, San Marino akan bertemu lawan-lawan yang lebih kuat.
Mereka antara lain akan bersaing dengan Belarusia, Estonia, Finlandia, Moldova, dan Montenegro.
"Kami membuat sejarah," tukas Cevoli seperti dikutip dari Quotidianosportivo.
"Ini menjadi sebuah pencapaian besar tetapi kami mengetahui ada di mana level kami."
"Kami punya Nanni sebagai satu-satunya pemain profesional di dalam skuad."
"Dia bermain di Torres, klub Serie C Liga Italia. Pemain lainnya amatir."
Nicola Nanni yang disebut Cevoli adalah salah satu pencetak gol San Marino ke gawang Liechtenstein pada Selasa dini hari WIB tadi.
Sederet sejarah diukir San Marino selama perjalanan di UEFA Nations League 2024-2025.
Mereka memetik kemenangan pertama dalam 20 tahun, kemenangan pertama dalam laga kompetitif, kemenangan dengan skor terbesar, dan kemenangan comeback pertama sepanjang sejarah.
Cerita Cinderella yang sedang dialami San Marino mirip dengan Timnas Indonesia.
Berkat kebangkitan performa akhir-akhir ini, Skuad Garuda sekarang berkesempatan bersaing dengan negara-negara terkuat Asia seperti Jepang, Arab Saudi, dan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.