Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jelang laga debut sebagai pelatih Manchester United, Ruben Amorim membongkar isi pesan dari Jose Mourinho.
Ruben Amorim siap menyongsong era baru bersama Manchester United.
Dia akan melakoni laga perdana selaku nakhoda Setan Merah dalam matchday ke-12 Liga Ingggris 2024-2025 melawan Ipswich Town.
Duel kedua tim dijadwalkan berlangsung di Portman Road pada Minggu (24/11/2024).
Sebagai sesama pelatih dari Portugal, Amorim mendapat ucapan dari Mourinho.
Mereka berdua bukan cuma memiliki kesamaan kewarganegaraan, melainkan juga histori karier kepelatihan.
Sebelum Amorim datang ke Old Trafford, Mourinho lebih dulu membesut United selama periode 2016–2018.
Sosok berjulukan The Special One itu mempersembahkan tiga gelar juara selama dua tahun menukangi The Red Devils, termasuk Liga Europa.
Lalu apa isi pesan sang senior kepada juniornya?
"Dia mengirimkan saya pesan. Dia bilang bahwa ini klub besar dengan orang-orang menyenangkan," kata Amorim seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Klub ini tetap demikian. Dia benar."
"Banyak hal telah berubah. Kami berada di gedung yang berbeda sekarang dan membangun yang baru."
"Ini tetap klub terbaik di Inggris dan kami ingin menang," tutur eks juru taktik Sporting itu.
Kendati demikian, Amorim menolak disamakan dengan Morinho.
"Untuk sebuah negara kecil, hal ini dapat memberi pengaruh pada semua orang, tapi saya berbeda dari Mourinho," tutur dia.
"Kala itu, saya merasa dia mampu menang di manapun. Ini tidak sama. Saya bukan juara Eropa."
"Saya orang yang berbeda di momen berbeda juga, sepak bola berada dalam momen berbeda. Sepak bola sekarang berbeda."
"Saya muda dan memahami pemain. Saya akan menggunakan hal tersebut untuk membantu pemain, seperti yang dilakukan Mourinho bersama Chelsea," pungkas Amorim.
Bisa dibilang Amorim bukan pelatih kaleng-kaleng.
Dia datang ke Man United dengan membawa lima titel bareng Sporting.
Sama seperti Amorim, Mourinho juga sukses sebagai pelatih di Portugal sebelum datang ke Inggris untuk menukangi Chelsea.
Dia menghadirkan enam trofi buat Porto dengan dua di antaranya dari Liga Champions dan Liga Europa.