Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih asal Denmark, Kenneth Jonassen, akan menjadi pengganti Hendrawan sebagai pelatih baru tunggal putra Malaysia di pelatnas BAM.
Teka-teki siapa pelatih baru tunggal putra Malaysia akhirnya terkuak.
Setelah keputusan mundurnya Hendrawan dari BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), sempat beredar beberapa rumor tentang pengganti mantan Juara Dunia asal Indonesia tersebut.
Ada beberapa nama termasuk Mulyo Handoyo yang notabene mantan pelatih Taufik Hidayat, Kenneth Jonassen, hingga Fernando Rivas yang dikenal sebagai pelatih Carolina Marin.
Namun kini, sudah bisa dipastikan bahwa Kenneth Jonassen yang akan menjadi pelatih baru tunggal putra Malaysia.
Pelatih yang juga mantan pemain tunggal putra Denmark itu akan menghadiri konferensi pers di Academy Badminton Malaysia di Bukit Kiara, Malaysia, pada Selasa (26/11/2024).
Kehadiran Jonassen sebagai pelatih baru tunggal putra Negeri Jiran di pelatnas BAM, sangat diharapkan dapat membuat perubahan signifikan.
Apalagi dengan pengalamannya yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih tunggal di pelatnas Denmark.
Pelatih 48 tahun itu juga otomatis sangat mengetahui seluk-beluk keunggulan Viktor Axelsen dan Anders Antonsen, dua tunggal putra terbaik Denmark di era saat ini.
Jonassen diharapkan mampu membimbing tiga tunggal putra Malaysia yang saat ini bernaung di pelatnas BAM.
Yaitu Leong Jun Hao, Justin Hoh, dan Ng Tze Yong.
Mantan Direktur Kinerja Tinggi BAM, Datuk James Selvaraj sangat optimistis dengan kedatangan Kenneth Jonassen.
"Para pemain (pelatnas) harus beradaptasi dengan filosofi kepelatihannya, di satu sisi Jonassen juga perlu membangun hubungan yang akrab dengan para pemain untuk mencapai hasil yang diinginkan," dikutip Bolasport dari New Straits Times.
"Dia adalah ahli taktik yang baik dengan wawasan psikologis, yang akan sangat berharga bagi nomor tunggal (pelatnas BAM)."
"Ide-ide baru dari sosok pelatih seperti Jonassen sangat penting untuk mencapai hasil yang berbeda dan lebih baik."
"Tetapi dia juga perlu dukungan penuh untuk menerapkan perubahan positif," tambah Selvaraj.
Selvaraj berkaca dari pengalaman Jonassen yang membawa Axelsen dan Antonsen menjadi pemain kelas dunia.
"Axelsen berusia 19 tahun, sementara Antonsen dan Rasmus Gemke baru berusia 16 tahun saat Jonassen mulai melatih tunggal putra Denmark 11 tahun lalu," kata Selvaraj.
"Hasilnya bisa kalian lihat sendiri," tambahnya.
Satu hal yang diyakini Selvaraj adalah kemampuan Jonassen dalam memadukan permainan agresif dan pertahanan solid yang bisa menyaingi tipikal tunggal Asia.
"Jonassen dahulu adalah pemain serba bisa dan telah membangun hubungan baik dengan para pemain Asia."
"Dia termasuk orang Eropa pertama yang memadukan bakat menyerang khas pemain bulu tangkis Asia ke dalam permainannya selama karier bermainnya," jelas Selvaraj.
"Meski dikenal punya pertahanan solid, dia mulai menggabungkan permainan net dan smes agresif untuk menantang pemain top Asia," ucapnya.
Jonassen adalah pemain seangkatan Hendrawan dan pernah menjadi salah satu tunggal putra papan atas dunia. Dia pernah menempati ranking dua dunia dan menjadi Juara Eropa 2008.