Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyebut kunci kebangkitan timnya menjelang duel menghadapi Feyenoord di Liga Champions.
Manchester City dijadwalkan menghadapi Feyenoord pada matchday kelima league phase Liga Champions 2024-2025.
Dalam pertandingan kali ini, sang juara bertahan Liga Inggris akan bertindak sebagai tuan rumah dengan menjamu wakil Belanda di Etihad Stadium.
Duel tersebut akan digelar pada Selasa (26/11/2024) waktu setempat atau Rabu pukul 03.00 WIB.
Man City sedang dalam kondisi terpuruk.
Hasil-hasil buruk terus didapat The Citizens dalam liga laga terakhir di lintas kompetisi.
Man City selalu keok, baik di Liga Inggris, Piala Liga Inggris, hingga Liga Champions.
Ini menjadi rekor terburuk selama 68 tahun yang dialami tim juara bertahan Liga Inggris.
Hasil tersebut juga menjadi noda hitam bagi karier kepelatihan Pep Guardiola.
Baca Juga: Inter Milan Klub Terbaik di Dunia, Simone Inzaghi Punya 1.000 Senjata dengan Bongkar Pasang Skuad
Karier gemilang sang pelatih tercoreng usai menelan lima kekalahan beruntun untuk pertama kalinya.
Kini Guardiola bertekad untuk menyudahi renteten hasil negatif saat melawan Feyenoord.
Juru taktik asal Spanyol itu kemudian menyebut satu kunci untuk mewujudkan misi tersebut.
Menurutnya, komitmen adalah kunci kebangkitan dari skuadnya.
"Sangat sulit mempertahankan kesuksesan yang telah kami raih, itulah mengapa saya sangat santai," ucap Guardiola seperti dikutip BolaSport.com dari Reuters.
"Itu sebabnya saya menginginkan komitmen, komitmen, komitmen, dan komitmen."
"Menjadi diri sendiri saja tidak cukup, kami harus menunjukkan komitmen di setiap pertandingan."
"Saya pikir dalam situasi ini, kami harus langsung berpegang pada prinsip kami," imbuhnya.
Lebih lanjut, Guardiola menyebut masalah cedera menjadi penyebab timnya mengalami periode buruk ini.
Baca Juga: Media Italia Puji Setinggi Langit Jay Idzes meski Venezia Keok, Disebut yang Terbaik di Lapangan
Ia terpaksa harus menaruh pemain di luar posisi naturalnya demi menambal posisi yang ditinggalkan pemain yang mengalami cedera.
"Kami harus berlari mundur karena bek tengah pertama kami tidak ada, Rodri tidak ada," lanjutnya.
"Kami biasanya memainkan empat bek tengah, tapi kami mengalami cedera, kami harus memainkan (Ilkay) Guendogan, gelandang serang terbaik kami, sebagai gelandang bertahan karena cedera."
"Apa yang harus kami lakukan? Bersikeras. Jika bukan Selasa, Minggu depan."
"Jika tidak, pertandingan berikutnya. Kami terus berusaha," tuturnya menambahkan.