Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Aritedjo mengakui terus mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kualitas rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebelum Timnas Indonesia main pada Maret 2025 mendatang.
Timnas Indonesia dijadwalkan bakal kembali menggelar laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Tim asuhan Shin Tae-yong dijadwalkan akan melawan Bahrain pada laga keenam Grup C, pada 25 Maret 2025.
Setelah itu, Timnas Indonesia akan kembali menghadapi China di stadion yang sama, pada 5 Juni 2025 mendatang.
Baca Juga: BREAKING NEWS - PSSI Putuskan Stadion Manahan Jadi Kandang Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024
Namun, sebelum menggelar laga tersebut, sepertinya SUGBK harus segera dibenahi.
Pasalnya, belum lama ini saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dalam laga kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di SUGBK, Senayanm, Jakarta, pada Jumat (15/11/2024) lalu.
Kondisi rumput SUGBK mendapat sorotan dan dikritik oleh salah satu pemain timnas Jepang sekaligus mantan pemain Liverpool yakni Takumi Minamino.
Pemain Timnas Jepang tersebut mengkritik kondisi rumput SUGBK yang tidak rata dan ada bagian yang lembek.
Situasi ini pun langsung mendapat sorotan karena bagian permukaan lapangan yang tidak rata itu disebut-sebut mempengaruhi penampilan Timnas Indonesia juga.
Untuk itu, agar bisa mendukung performa Timnas Indonesia, SUGBK pun perlu perawatan dengan baik ke depannya.
Apalagi dua laga melawan Bahrain dan China bakal menjadi ajang penting buat langkah Timnas Indonesia lolos ke putaran selanjutnya.
Menpora Dito Ariotedjo pun mengaku bahwa pihak Kemenpora saat ini terus koordinasi dengan Kementerian Sekertariat Negara (Mensesneg) selaku pemilih komplek GBK.
Dito mengatakan bahwa pihaknya dan Mensesneg terus mendiskusikan sebaiknya formulasi seperti apa yang harus diterapkan agar kondisi rumput selalu dalam situasi terbaik.
Pasalnya, kondisi rumput SUGBK ini sudah sering dikritik oleh pecinta sepak bola Tanah Air.
Bahkan kritikan keras diberikan saat Timnas Indonesia melawan Vietnam pada Maret 2024 lalu.
Saat itu, Thom Haye melakukan selebrasi setelah mencetak gol.
Akan tetapi, saat melakukan selebrasi knee slide, justru gelandang Timnas Indonesia itu tersungkur dan lututnya pun terlihat banyak goresan karena gagal tersebut.
Untuk itu, agar situasi ini tak terulang kembali dan kondisi rumput lebih bagus lagi.
Dito Aritedjo mengatakan bahwa saat ini pihaknya dan Mensesneg mempertimbangkan dengan baik agar stadion ini bisa dimanfaatkan bukan hanya buat ajang olahraga saja.
Seperti diketahui, stadion yang dibangun tahun 1962 tersebut juga bisa digunakan untuk ajang hiburan seperti panggung musik, dan yang lainnya.
"Beberapa pekan lalu, Mensesneg datang ke Kemenpora untuk membahas bagaimana ke depannya tentang pengelolaan stadion agar lebih baik," ujar Dito Aritedjo saat ditemui awak media di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (25/11/2024).
"Kami sedang menyusun formulasi yang tepat," ucapnya.
"GBK diupayakan untuk menggelar ajang olahraga tapi tidak meninggalkan esensi hiburannya."
Dito mengatakan bahwa saat ini pihaknya tentu tak hanya bahas soal rumput saja.
Namun, proses pengelolaannya, meski ia menekankan bahwa saat ini soal rumput jadi prioritasnya.
Untuk itu. Dito mengatakan bahwa saat ini pembahasan perawatan rumput SUGBK pun terus dilakukan agar ke depannya lebih baik lagi.
Apabila kualitas rumput bagus, Timnas Indonesia pun diharapkan bisa tampil dengan maksimal nantinya.
"Ini tidak hanya persoalan rumput tapi tata kelola GBK secara keseluruhan," kata Dito.
"Biro hukum antar kementerian sedang bekerja."
"Rumput pasti jadi prioritas. Kami sudah membicarakan fokus tentang nursery-nya," tuturnya.