Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih tunggal Malaysia yang baru, Kenneth Jonassen, langsung mencanangkan target meningkatkan level pemain tunggal putri Negeri Jiran setelah resmi diperkenalkan.
Fokus Kenneth Jonassen yang akan bekerja sebagai pelatih sektor tunggal di Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mulai 4 Januari 2025 langsung menyasar nomor tunggal putri.
Memang di nomor tersebut, Malaysia terbilang paling lemah.
Dibandingkan empat nomor lainnya, yaitu tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, Negeri Jiran tidak punya pemain yang bisa jadi andalan di level atas.
Baik dari pelatnas maupun independen, belum ada nama tunggal putri Malaysia yang mengancam persaingan saat ini.
Sebelumnya ada nama Goh Jin Wei, tetapi performa pemain yang kini berkarier secara independen itu sering naik-turun dan masih sulit bersaing dengan para pemain 10 besar dunia.
Adapun dari pelatnas, tak ada nama yang menonjol. Bahkan mereka jarang terlihat di kancah turnamen BWF World Tour level Super 300 ke atas.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, ada perbedaan level yang jauh.
Goh Jin Wei masih menjadi tunggal putri Malaysia dengan peringkat tertinggi. Namun, pekan ini dia masih tertahan di urutan 43 dunia.
Peringkat Goh kalah dari tiga pemain Indonesia yaitu Gregoria Mariska Tunjung (6), Putri Kusuma Wardani (19), dan Ester Nurumi Tri Wardoyo (35).
Selain itu belum pernah ada satu pun gelar yang diraih tunggal putri Malaysia di BWF World Tour hingga di level terendah Super 100 sejak dimulai pada 2018.
Jonassen yang merupakan bekas pelatih tunggal pelatnas Denmark, sangat menyadari sisi paling lemah Malaysia ini.
Untuk itu, salah satu sasarannya setelah bergabung ke markas tim di Bukit Kiara Sports Complex, Kuala Lumpur ini, adalah meningkatkan level tunggal putri Malaysia.
Salah satu hal yang ingin diubah Jonassen pada para pemain pelatnas BAM adalah persoalan mindset alias pola pikir.
"Memang benar, dibandingkan tunggal putra, prestasi (tunggal putri Malaysia) tidak sama. Tapi, itu salah satu tantangan saya," kata Jonassen dikutip Bolasport dari Berita Harian.
"Saya perlu mengenal dan memahami para pemain serta memberi mereka harapan, menunjukkan kepada mereka bahwa mereka bisa."
"Namun sebelum itu, kami perlu melihat mereka berkembang melalui latihan dan membangun kepercayaan diri mereka," tandasnya.
Langkah pertama yang akan dilakukan Jonassen untuk memahami apa yang kurang dari nomor tunggal putri Malaysia ini adalah membangun komunikasi yang bagus dengan pemain.
"Peran utama saya untuk pemain tunggal putri dilakukan melalui diskusi," kata pelatih yang mengorbitkan Viktor Axelsen tersebut.
"Dari pengalaman saya melatih, meragukan diri sendiri adalah masalah utama bagi sebagian besar pemain."
"Mereka perlu tahu bahwa kami (pelatih) percaya pada mereka dan memberi mereka kesempatan bersaing di level tinggi, untuk membangun kepercayaan diri mereka."
Misi pelatih berusia 50 tahun tersebut pun sudah mendapat sambutan baik dari sejumlah pemain tunggal di pelatnas BAM.
Salah satu pemain tunggal putri, Siti Zulaikha, sangat berharap dapat meningkatkan levelnya di bawah didikan Jonassen.
"Saya berharap untuk belajar banyak kepada beliau," kata Zulaikha.
"Dengan pengalaman dan keahliannya, saya harap dia dapat membantu saya meningkatkan permainan saya," papar juara Malaysia International Series 2024 ini.