Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sempat 2 Kali Permalukan Jonatan Christie di Istora, Tunggal Putra Ini Pamit dari Tim Bulu Tangkis China

By Wahid Fahrur Annas - Rabu, 27 November 2024 | 15:30 WIB
Atlet bulu tangkis tunggal putra China, Zhao Jun Peng, sedang bertanding di Istora Senayan, Jakarta pada 8 Juni 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Tunggal putra China, Zhao Jun Peng, resmi mengundurkan diri dari tim bulu tangkis China.

Zhao Jun Peng bukan lagi menjadi bagian dari Chinese Badminton Association (CBA) atau Asosiasi Bulu Tangkis China.

Keputusan itu diambil setelah atlet berusia 28 tahun itu sudah kesulitan bersaing.

Zhao bahkan sudah tidak berlaga di turnamen BWF World Tour sejak bulan Mei lalu pada Malaysia Masters 2024.

Saat itu, dia dikalahkan tunggal Malaysia, Lee Zii Jia dengan skor 21-19, 11-21, 14-21 pada babak pertama.

Akibatnya, posisi Zhao pada peringkat dunia terus mengalami penurunan hingga berada di urutan ke-73 pada pekan ini.

Padahal dia pernah mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya dengan berada di urutan ke-11 dunia.

Baca Juga: Hendrawan Sudah Ada di Indonesia tapi Dirumorkan Diminati Singapura untuk Latih Loh Kean Yew Dkk

Tahun ini, pencapaian terbaik Zhao hanya saat bertanding pada turnamen Super 300 yakni German Open 2024.

Dia berhasil mencapai babak semifinal sebelum akhirnya dihentikan wakil Denmark, Rasmus Gemke dengan skor 15-21, 21-17, 19-21.

Performa terbaik Zhao sebenarnya terjadi pada tahun 2022 lalu.

Bagaimana tidak? Zhao mampu menciptakan kejutan dalam dua turnamen yang digelar di Istora Senayan, Jakarta yakni Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022.

Gebrakan pertamanya hadir saat Zhao berhasil menumbangkan andalan tuan rumah, Jonatan Christie pada babak pertama Indonesia Masters 2022.

Dia mengalahkan Jonatan via rubber game dengan skor 10-21, 21-14, 21-11.

Mimpi buruk Jonatan rupanya berlanjut ke pekan berikutnya ketika harus bersua Zhao lagi pada babak kedua Indonesia Open 2022.

Saat itu, Jonatan untuk kedua kalinya kalah dari Zhao di Istora usai kalah dengan skor 12-21, 21-18, 14-21.

Zhao bahkan terus melesat hingga berhasil menembus final pertamanya di turnamen level Super 1000 itu.

Namun, Zhao akhirnya harus puas dengan raihan runner-up usai dikalahkan Viktor Axelsen dengan skor 9-21, 10-21.

Zhao menyadari bahwa dirinya sudah sulit bersaing dengan tunggal putra China lainnya, seperti Weng Hong Yang, Lu Guang Zu, Li Shi Feng, hingga Shi Yu Qi.

"Saya berterima kasih kepada tim bulu tangkis China yang telah melatih saya, kepada semua pelatih atas bimbingan dan perhatiannya, dan kepada para staf yang secara diam-diam memperhatikan dan membantu saya," kata Zhao, dilansir BolaSport.com dari Aiyuke.

Baca Juga: Gregoria dkk Siap-siap, Pelatih Baru Malaysia Sasar Kenaikan Level Tunggal Putri Negeri Jiran

"Tentu saja, kami juga bersaudara di kelompok tunggal putra. Kami telah mengalami banyak suka dan duka bersama."

"Jika saya ingin berbicara tentang suka dan duka hari ini, saya akan benar-benar menangis."

"Terima kasih atas kebersamaan kalian. Meskipun saya meninggalkan keluarga kecil Guoyu terlebih dahulu."

"Hati kita akan selalu bersama. Saya berharap tim bulutangkis China akan selalu meraih hasil yang baik dan saya berharap kelompok tunggal putra bisa naik ke puncak dan memiliki jalan yang panjang."

"Saya juga mendoakan yang terbaik untuk diri saya sendiri dalam perjalanan baru saya," ujar Zhao Jun Peng.

Baca Juga: Nova Widianto Sukses Besut 2 Ganda Campuran Malaysia Jadi Ancaman Baru

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P