Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih kiper Timnas Indonesia, Kim Bong-soo menyoroti kekurangan penjaga gawang yang tampil di Liga Indonesia.
Kim Bong-soo sudah bergabung jadi staf pelatih Timnas Indonesia sejak 2020 saat Shin Tae-yong jadi pelatih kepala.
Pria berusia 53 tahun tersebut jadi sosok yang membuat kualitas kiper Timnas Indonesia mengkilap dalam beberapa tahun terakhir.
Di bawah asuhannya, sosok Nadeo Argawinata, Ernando Ari, Adi Satryo, hingga Muhammad Riyandi berkembang pesat.
Meski begitu, dirinya juga tak lupa untuk menyaksikan pertandingan Liga 1 dan Liga 2 yang merupakan kompetisi profesional di Indonesia.
Selain itu, dirinya juga menyaksikan banyak laga di kelompok usia.
Sosok 53 tahun tersebut menyoroti beberapa kekurangan dari para penjaga gawang di Liga Indonesia.
Menurutnya, para pemain yang sudah mentas di Timnas Indonesia senior harus memberi teladan bagi para juniornya.
Baca Juga: Dua Pemain Persebaya Dipanggil ke Timnas Indonesia, Paul Munster Cari Taktik Baru
Hal ini agar para pemain terus termotivasi untuk tampil lebih baik.
"Penting untuk terus memberikan contoh yang baik, terutama untuk pemain muda seperti Adi (Satryo) agar pemain muda lain bisa belajar dari mereka," ujar Kim Bong-soo dilansir BolaSport.com dari Youtube Timnas Indonesia.
"Saya sendiri berkali-kali selalu mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus bisa selalu tampil baik agar bisa menjadi contoh bagi kiper muda lain," lanjutnya.
Kim Bong-soo juga menyoroti banyaknya kesalahan penjaga gawang selama tampil di kompetisi domestik.
Menurutnya, para penjaga gawang Indonesia kerap melakukan kesalahan saat mengantisipasi umpan silang.
"Saya sering menonton pertandingan tim U-20 dan liga profesional di sini," ujar Kim Bong-soo.
"Saya sering melihat kiper yang terlambat merespons umpan silang."
"Di mana hal itu yang sering menyebabkan terjadinya gol di pertandingan," lanjutnya.
Baca Juga: Hasil Uji Coba - Vietnam Bungkam Klub Korea Selatan, Alarm bagi Timnas Indonesia
Pelatih asal Korea Selatan tersebut menyoroti pengaruh mentalitas atas kesalahan dari para penjaga gawang.
Pengaruh suporter bisa mempengaruhi performa tim.
Untuk itu, kiper Indonesia diminta bermain lebih aman demi stabilitas tim.
"Kiper muda sering kali bengong karena pengaruh penonton, hal itu terjadi karena mereka kurang fokus," ujar Kim Bong-soo.
"Sebagai kiper, mereka harus bermain aman dari belakang untuk menjaga stabilitas tim, tetapi beberapa dari mereka terlalu ingin menonjolkan diri."
"Yang sering kali menyebabkan kesalahan besar saat membangun serangan."
"Saya rasa para pelatih di daerah perlu lebih memperhatikan aspek ini."
"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan untuk para pelatih di sini," tutupnya.