Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pandangan miring diungkapkan pengamat MotoGP Carlo Pernat di mana dia merasa Marc Marquez akan mengacaukan Ducati musim depan.
Memiliki skuad tangguh dalam diri Francesco Bagnaia dan Marc Marquez tak serta merta membuat Ducati bisa tenang menghadapi MotoGP 2025.
Kedatangan Marquez sebagai rekrutan anyar pabrikan Italia itu diyakini akan menghadirkan dinamika di dalam garasi tim.
Misi kebangkitan tentunya akan diusung Ducati pada MotoGP 2025 setelah Francesco Bagnaia selaku andalan mereka gagal mempertahankan gelar.
Dengan riwayat Marquez sebagai peraih delapan gelar juara dunia di tambah dengan Bagnaia, Ducati harus bisa mengelola ego keduanya.
Hal inilah yang dikhawatirkan Carlo Pernat selaku pengamat MotoGP di mana kedatangan Marquez berpotensi menghadirkan masalah.
Dari sisi usia, rider Spanyol itu tentunya berada dalam masa-masa rentan cedera karena akan menginjak 32 tahun pada musim depan.
"Memang benar mereka merekrut seorang juara dunia delapan kali, namun ia telah berusia 32 tahun," ucap Pernat menjelaskan.
"Dan, saya yakin, tahun depan ia akan menimbulkan beberapa masalah di dalam tim ini," imbuhnya, dilansir dari Motosan.
Baca Juga: Makin Nyesek Francesco Bagnaia Gagal Juara MotoGP Setelah 1 Catatan Dominan Lainnya Terungkap
Bagi pria asal Italia tersebut, Ducati telah salah langkah dengan mendatangkan seorang Marquez sebagai tandem Bagnaia.
Dengan datangnya pembalap asal Spanyol itu, Pasukan Borgo Panigale telah kehilangan sejumlah sumber daya potensial mereka.
Talenta-talenta muda memilih hijrah ke tim lain seperti Enea Bastianini yang tempatnya diambil alih oleh Marquez.
Selain itu, masih ada Jorge Martin yang baru saja meraih gelar juara dunia pada MotoGP 2024 bersama Pramac Racing.
Pembalap berjuluk Martinator tersebut akan memakai nomor satu bukan untuk Ducati melainkan Aprilia Racing pada MotoGP 2025 mendatang.
Mengikuti jejak Martin, Marco Bezzecchi juga akan hengkang ke Aprilia usai mengakhiri petualangan bersama Pertamina Enduro VR46 Racing Team.
Tak hanya pembalap saja, Ducati juga kehilangan Pramac Racing yang selama ini menjadi mitra mereka sebagai tim satelit.
Tim milik Paolo Campinotti tersebut akan menggandeng Yamaha dalam proyek berkelanjutan mereka di kelas utama MotoGP.
"Tentu, semua orang melakukan apa yang mereka inginkan," ucap Pernat mengaskan.
"Tapi Dall'Igna (general manajer Ducati) dengan memilih Marquez telag membuatnya kehilangan bakat muda yang dia kembangkan."
"Pembalap nomor satu (Martin) pindah ke Aprilia dan juga tim Pramac, dia kehilangan Enea serta Marco Bezzecchi, rider yang tumbuh bersama Ducati," imbuhnya.
Dengan dinamika yang ada, kekuatan Ducati secara kertas akan berkurang pada MotoGP 2025 mendatang di mana mereka memiliki enam motor di lintasan setelah sebelumnya delapan motor.
"Menurut saya, Dorna juga yang menginginkan Marquez memakai wearpack Merah," ucap Pernat.
"Tahun depan, Ducati akan memiliki enam motor, bukan delapan."
"Dan tentu saja, Dall'Igna, dengan mempertimbangkan hasil yang telah ia raih, dapat melakukan apa pun yang ia inginkan," imbuhnya.