Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek timnas Indonesia, Kevin Diks, berperan krusial sebagai penyelamat FC Copenhagen sekaligus pembakar semangat rekan setimnya di menit-menit terakhir.
Eksekusi penalti Kevin Diks menggaransi kemenangan pertama FC Copenhagen di pentas UEFA Conference League 2024-2025.
Kamis (28/11/2024), The Lions menekuk wakil Belarus, Dinamo Minsk, pada laga matchday 4 di Stadion Sumgayit City.
Bertandang ke markas sementara Dinamo Minsk di Azerbaijan, Copenhagen menang 2-1.
Diks menjebol gawang musuh pada menit ke-55 melalui spesialisasinya dari titik putih.
Tembakan pemain 28 tahun itu menyarangkan bola secara mulus ke pojok bawah gawang.
Penalti diberikan wasit setelah Viktor Claesson terjatuh di antara kepungan tiga pemain dalam kotak.
Gol Kevin Diks memulikan keunggulan timnya menjadi 2-1.
Copenhagen unggul duluan melalui gol cepat Mohamed Elyounoussi (6') sebelum disamakan Minsk lewat aksi Raymond Adeola (13').
Selain menjadi penyelamat dengan gol penentu kemenangan, Diks berandil penting membakar semangat anggota tim guna mempertahankan keunggulan.
Ia menyadari margin 2-1 terlalu rawan dikejar musuh.
Pemain berdarah Maluku dengan marga Bakarbessy ini meminta rekan-rekannya untuk menunjukkan nyali dan berjuang demi meraih tiga poin.
Dia menghabiskan periode akhir pertandingan dengan berteriak keras kepada kawan-kawannya supaya tidak mengendurkan fokus.
"Saya sangat senang dengan tiga poin ini," ucap Diks seperti dikutip BolaSport.com dari laman Bold.dk.
"Saya banyak berteriak dalam 10 menit terakhir. Saya melakukannya karena kami telah berjuang keras dalam beberapa pertandingan terakhir."
"Saya pikir kami melakukannya dengan cukup baik," ujar bek yang menjalani debut dengan timnas Indonesia saat melawan Jepang, 15 November lalu.
Kevin Diks Bakarbessy sumbang gol kemenangan untuk FC Copenhagen di #UECL ⚽️✨
Anak lanang bikin bangga ???? pic.twitter.com/YaBIodA6Jw
— Vidio Sports (@VidioSports) November 29, 2024
Diks dan awak Copenhagen lainnya tentu tak mau kejadian buruk hilangnya keunggulan di menit-menit akhir terulang lagi.
Laga melawan Silkeborg di Liga Denmark awal bulan ini bisa dijadikan contoh.
Ketika itu penalti Diks pada menit ke-90+1 membuat Copenhagen unggul 2-1.
Sial bagi mereka, kemenangan di depan mata hangus secara tragis akibat gol penyama skor Silkeborg pada menit ke-90+9!
Kevin Diks mengaku tidak gugup menghadapi momen 10 menit terakhir.
Dia mencoba menularkan ketenangan itu kepada rekan setimnya agar tidak membiarkan lawan mencetak gol.
"Saya sekarang berumur 28 tahun, jadi kalau gugup mungkin saya melakukan terlalu banyak kesalahan dalam karier saya," lanjutnya.
"Saya pernah berada dalam situasi ini 100 kali, jadi mungkin pemain lain gugup, tapi saya tidak."
"Saya mencoba mengatakan kepada yang lain bahwa mereka harus berjuang mempertahankan setiap meter, setiap setengah meter, dan setiap detik. Itu saja," tuturnya.
Mantan personel timnas junior Belanda tersebut kembali menjadi sosok penyelamat dengan gol krusialnya.
Sebelumnya pada Oktober lalu, penalti jitu Kevin Diks menghindarkan Copenhagen dari kekalahan di markas Real Betis pada ajang yang sama (1-1).
Total dia sudah menyarangkan 8 gol dan 3 assist dalam 27 partai lintas kompetisi musim ini.
Angka kontribusi yang sangat baik buat ukuran seorang pemain bertahan.
Khusus tendangan penalti, eks personel Fiorentina dan Feyenoord itu juga menajamkan rekornya tanpa cela.
Termasuk lesakan ke gawang Dinamo Minsk, dia selalu sukses mencetak gol dari titik putih dalam 10 kali eksekusi bersama Copenhagen!
"Itu pekerjaan saya, jadi rasanya menyenangkan bahwa saya dapat melakukannya untuk tim," imbuh Diks merendah.
"Hal yang terpenting adalah meraih tiga poin," pungkas dia.
Raihan kemenangan pertama itu membawa The Lions naik ke peringkat 19 klasemen UEFA Conference League.
FC Copenhagen meraup 5 poin dari 4 partai.
Seperti di Liga Champions dan Liga Europa, tim peringkat 1-8 berhak lolos otomatis ke babak 16 besar.
Adapun tim peringkat 9-24 harus melalui play-off lebih dulu.