Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dominasi Ducati di MotoGP musim 2024 terlihat dari bagaimana mereka hampir selalu memenangi balapan utama. Rupanya, nilai hampir sempurna itu sudah dicanangkan sebelumnya.
Ducati berhasil memenangi 19 balapan GP dari 20 seri yang berlangsung sepanjang MotoGP musim 2024 kemarin.
Empat pembalap berbeda naik ke tangga podium tertinggi.
Mereka adalah Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini dari tim Ducati Lenovo, Jorge Martin di tim Pramac Racing, dan Marc Marquez yang memperkuat Gresini Racing.
Kehadiran sosok Marquez makin mempertegas kedigdayaan Ducati karena si Alien mengendarai motor lama Desmosedici GP dari musim 2023.
CEO Ducati, Claudio Domenicalli, sungguh bangga.
Fakta menarik diungkapkannya dalam acara Campioni In Festa yang menjadi perayaan akhir musim pabrikan Borgo Panigale di Bologna, Italia, Rabu (4/12/2024).
Rupanya Domenicalli memberi tantangan kepada General Manager, Gigi Dall'Igna, untuk memastikan sapu bersih kemenangan dalam semusim penuh.
"Saya pikir sesuatu yang gila telah berhasil dilakukan di MotoGP," kata Domenicalli, dilansir BolaSport.com dari GPone.com.
Baca Juga: Terakhir Dicemooh, Marc Marquez Harap Diterima Fans Italia Setelah Gabung Ducati
"Saya memberi Gigi target untuk memenangi semua balapannya."
"Dia tidak berhasil, jadi kami datang dengan gagasan ini untuk merayakan musim yang memecahkan rekor ini, terinspirasi dari kejayaan Porsche di Le Mans 1983."
Saat itu ada sembilan mobil Porsche di posisi 10 besar dalam ajang balap mobil ketahanan paling bergengsi di dunia.
Satu-satunya seri yang gagal dimenangi Ducati adalah GP Americas.
Akhir pekan lomba di Circuit of The Americas dikuasai pembalap Aprilia, Maverick Vinales, yang mencetak pole, waktu lap tercepat, serta kemenangan di balapan sprint dan GP.
Ducati sejatinya memiiki kesempatan untuk melawan.
Salah satu alasannya adalah kehadiran sosok 'Pawang COTA' di dalam skuad mereka melalui diri Marc Marquez.
Marquez memiliki rekor impresif dengan tujuh kemenangan di GP Americas. Enam kemenangan di antaranya bahkan diraih secara beruntun pada 2013 hingga 2018.
Si Semut dari Cervera sejatinya sudah menunjukkan perlawanan pada balapan GP Americas.
Dengan kondisi aerodinamika motor rusak karena insiden di awal, Marquez masih bisa merebut posisi pertama tetapi kemudian terjatuh sendiri.
"Ducati memenangi hampir semua balapan kecuali satu," kata Marquez dalam interviu terpisah tetapi masih di acara yang sama.
"Meski begitu, di balapan itu mungkin saya melakukan kesalahan karena Ducati bisa saja menang juga di sana dan bukannya Aprilia," imbuh Juara Dunia delapan kali itu.
Marquez siap menanggung ekspektasi juara yang kini melekat ke tim Ducati.
Meski memberi kredit kepada Francesco Bagnaia sebagai ujung tombak Ducati dalam beberapa musim terakhir, Marquez juga menaruh fokusnya ke trofi terpenting dalam kejuaraan.
"Sudah jelas tim ini memiliki kualitas, tetapi masih ada tugas yang harus dilakukan untuk cepat beradaptasi dengan tim yang baru ini," kata Marquez.
"Setelah itu, kami akan berusaha untuk meningkat."
"Kemudian jika bukan saya yang menang maka Pecco (Bagnaia) yang akan menang, atau jika dia tidak menang maka saya lah yang akan menang, itu akan menjadi target tim ini."