Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Laga panas di Liga Voli Korea 2024-2025 tersaji dengan melibatkan satu rival terdekat Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Lanjutan Liga Voli Korea 2024-2025 pada hari Kamis (5/12/2024) kemarin menghadirkan keuntungan bagi Red Sparks meski tidak sedang bermain.
Pertandingan kemarin menjadi momen penting bagi Hwaseong IBK Altos untuk menjauh dari kejaran Megawati Hangestri Pertiwi dkk di papan klasemen.
Posisi IBK Altos di zona playoff alias di ranking ketiga sedang terancam oleh Red Sparks yang sedang on fire dengan menang di dua laga terakhirnya.
Hal itu tidak mudah dilakukan bagi tim besutan Kim Ho-chul tersebut karena mereka menghadapi Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
Tim yang diperkuat penyerang legendaris Korea Selatan, Kim Yeon-koung tersebut sedang menduduki puncak klasemen dan belum pernah sekalipun kalah.
Perjuangan keras pun ditunjukkan IBK Altos yang bertindak sebagai tim tamu di mana mereka harus melewati lima set.
Sempat unggul dua set pertama, IBK Altos pun harus menelan pil pahit setelah terkena comeback dan kalah dengan skor 2-3.
Dengan kekalahan tipis ini, Lee So-young dkk hanya mendapatkan satu angka di mana mereka sudah menorehkan total 22 poin di klasemen.
Baca Juga: Liga Voli Korea - Gestur Respek dari Pelatih Red Sparks Saat Megawati Dkk Hancurkan Rasa Frustrasi
IBK Altos dibuntuti Red Sparks yang berada di peringkat keempat dengan selisih empat poin saja hingga pertandingan ini tuntas.
Dalam pertandingan tersebut, tensi panas terlihat dari kedua tim yang sama-sama memburu kemenangan dengan mengamankan posisi mereka.
Adu urat syaraf sempat tampak pada set kedua di mana Kim Ho-chul dan Marcello Abbondanza selaku pelatih Pink Spiders saling bertukar kata-kata.
Ya, kedua pelatih terlibat dalam perang kata-kata selama pertandingan.
Baca Juga: Liga Voli Korea - Pelatih Ko Hee-jin Tak Bisa Tak Puji Middle Blocker Cantik Red Sparks
Momen itu bermula ketika Kim Ho-chul memprotes wasit pada set kedua, kemudian Abbondanza juga ikut bergabung.
Akhirnya, kedua pelatih tersebut harus menerima kartu kuning dan tensi tidak kembali panas saat keduanya bertatapan usai pertandingan.
Usai pertandingan, Kim sendiri menjelaskan bahwa kejadian itu merupakan kesalah pahaman yang biasa terjadi dalam pertandingan penting.
"Kami berbicara satu sama lain. Dalam situasi itu, saya mengatakan saya tidak memberi tahu Anda, saya hanya memberi tahu wasit," ucap Kim.
"Dan dia (Abbondanza) mengatakan saya tidak memberi tahu untuk memberi saya kartu kuning."
"Hal itu mungkin saja terjadi di tengah-tengah pertandingan. Ada beberapa bagian di mana kami saling salah paham," imbuhnya, dilansir dari Thespike.
Abbondanza sendiri juga mengamini pendapat Kim di mana adu argumen yang sempat terjadi masih dalam batas wajar.
Pria berkepala plontos itu memahami Kim yang memang protes dengan menggunakan bahasa Italia.
"Saya rasa saya tidak akan ada makan malam secara terpisah, tetapi saya memiliki percakapan yang baik," ucap Abbondanza.
"Saya bisa berkomunikasi dalam bahasa Italia, jadi saya bisa dengan mudah mengungkapkan pendapat saya," imbuhnya.