Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Status tunggal putra nomor satu dunia milik Shi Yu Qi tak lantas membuatnya jadi favorit juara pada BWF World Tour Finals 2024 akibat satu grup dengan pemain tipe reli solid termasuk Jonatan Christie.
Peta persaingan tunggal putra pada BWF World Tour Finals 2024 yang akan berlangsung pada 11-15 Desember 2024 sulit ditebak.
Meski ada Shi Yu Qi yang mentas, pemain nomor wahid asal China itu sedang menghadapi ujian berat.
Kondisi fisik dan psikologisnya masih belum konsisten semenjak kalah menyesakkan pada Olimpiade Paris 2024 lalu.
Shi juga belum juara lagi setelah menang pada Indonesia Open 2024, Juni lalu.
Dalam situasi yang demikian, nasib peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2018 itu makin runyam setelah hasil drawing BWF World Tour Finals 2024 diumumkan.
Shi Yu Qi ditakdirkan bersaing di Grup B.
Dia akan melawan Kodai Naraoka (Jepang), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), dan Jonatan Christie (Indonesia).
Masalahnya adalah, para penghuni Grup B adalah pemain-pemain tunggal putra yang dikenal dengan kekuatan fisik bertenaga kuda yang bertipe reli serang.
Tak ayal, media China Aiyuke pun menganggap bahwa Shi Yu Qi bernasib apes karena masuk ke Grup jahanam.
"Grup B yang dihuni unggulan kedua Shi Yu Qi, terbilang sebagai grup maut," tulis Aiyuke.
"Tiga pemain Asia, Kodai Naraoka, Kunlavut Vitidsarn, dan Jonatan Christie, memiliki skill dasar yang sangat solid dan semuanya memiliki pertahanan yang sangat sulit untuk ditembus."
"Selain itu, kondisi Shi Yu Qi akhir-akhir ini juga naik-turun karena cedera dan masalah psikologis. Tiga pertandingan di grup tidak akan mudah baginya."
Jika dilihat satu per satu rekor pertemuan dengan masing-masing dari mereka, Shi juga tidak dalam situasi di atas angin.
Dengan Naraoka dan Vitidsarn, dia memang masih unggul. Tetapi pertemuan terakhir dengan kedua pemain itu menyimpan kisah tersendiri.
Shi memegang rekor pertemuan delapan kali menang dan empat kali kalah dengan Naraoka.
Dia terakhir kali berjumpa Naraoka sudah cukup lama, pada Singapore Open 2024, Mei lalu.
Pada babak perempat final turnamen Super 750 itu, pemain 28 tahun tersebut harus berjibaku dengan duel tiga gim sengit.
Dia menang dengan skor 17-21, 21-12, 23-21. Tapi laganya berlangsung sampai 84 menit lamanya.
Adapun dengan Vitidsarn, dia juga unggul 4-2.
Pada pertemuan terakhir, dia menang telak 21-18, 21-8 yang terjadi di perempat final China Masters 2024.
Namun, Vitidsarn pernah memberikan luka dalam bagi Shi karena Juara Dunia 2023 itulah yang menyisihkan Shi dari kompetisi Olimpiade Paris 2024 lalu.
Shi dikalahkan Vitidsarn sebelum bisa menggaransi medali, dia kalah 12-21, 10-21 di babak delapan besar kompetisi akbar tersebut.
Di saat menghadapi Naraoka dan Vitidsarn tidak bisa membuat Shi Yu Qi dalam keadaan nyaman, rekor pertemuan dia dengan Jonatan Christie adalah yang paling membuatnya berat di Grup B.
Karena sejauh ini, Shi sudah 15 kali bertemu dengan Jonatan.
Dan dari 15 kali pertemuan itu, dia telah kalah sembilan kali. Termasuk dalam tiga pertemuan terakhir pada tahun ini.
Semuanya terjadi di ajang-ajang besar, All England Open, Kejuaraan Asia, dan terakhir di turnamen kandang China Masters 2024.
Pada China Masters lalu, Shi dikalahkan Jonatan di hadapan publik sendiri dengan skor 16-21, 17-21.
Ujian besar sekali lagi harus dihadapi Shi Yu Qi secara mental, karena BWF World Tour Finals 2024 akan dilaksanakan di Hangzhou, China.