Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan kepala pelatih bulu tangkis Korea Selatan, Kim Hak-kyun, merasa dijadikan kambing hitam oleh Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) atas konflik internal dengan tunggal putri nomor satu, An Se-young.
BKA membuat keputusan mengejutkan pada hari ini, Selasa (10/12/2024) dengan memecat Kim Hak-kyun selaku Kepala Pelatih.
Kim telah menjabat sebagai Kepala Pelatih di Pelatnasnya Negeri Ginseng sejak 2022 lalu.
Namun, karier kepelatihannya mengalami kejatuhan setelah BKA memecatnya dan memberi waktu banding selama seminggu.
Baca Juga: Babak Akhir Konflik An Se-young, BKA Hentikan Kepala Pelatih Korea
Pemecatan dirinya tidak lepas dari konflik internal yang sedang terjadi antara BKA dan An Se-young.
Seperti diketahui, sang ratu bulu tangkis mengeluarkan semua uneg-uneg setelah memastikan medali emas tunggal putri pada Olimpiade Paris 2024.
Pemain 22 tahun itu mengeluhkan cara BKA dalam menangani cedera pemain hingga tradisi perundungan yang menimpa pemain junior seperti dirinya.
Meski telah menjadi tunggal putri terbaik Korea, An tetap diminta mengurus perlengkapan senior-seniornya, termasuk mencuci pakaian dan membersihkan kamar, karena paling muda.
Tanggung jawab ekstra bagi pemain pemula kabarnya menjadi hal klasik sehingga pengurus dan pelatih tutup mata dan membiarkannya.
Meski tidak menampik keluh kesah anak didiknya tersebut, Kim memprotes keras atas pemecatan dirinya hari ini.
Kepada Yonhapnews TV, pelatih berkacamata itu tak segan menyerang balik BKA yang dianggapnya hanya ingin cuci tangan.
BKA sengaja menunjuk dia sebagai kambing hitam. Apalagi pemilihan Presiden BKA akan dihelat dengan sang petahana Kim Taek-kyu berusaha untuk terpilih lagi.
"Seharusnya, kita mengevaluasi yang baik dan yang buruk," ujar Kim Hak-kyun.
"Akar masalahnya belum terbukti tetapi orang-orang meminta saya agar bertanggung jawab dan keluar (dari tim kepelatihan).'
"'Maukah Anda berhenti sekarang? Apakah Anda berniat melakukannya?'," demikian pelatih Kim menirukan ucapan pihak manajemen BKA.
Kim tak ragu menyebut BKA masih tak sadar kesalahan sistematis dan terstruktur dari masa ke masa belum juga lepas dari tubuh asosiasi tersebut.
Para pengurus BKA dianggap Kim hanya mementingkan diri sendiri, bukan mencari solusi atas permasalahan yang diungkap An Se-young.
"Bagaimana kami akan menyelesaikan insiden An Se-young? Sejauh ini belum ada pertemuan atau semacamnya," kata Kim.
"Mereka menyalahkan kami atas hal itu."
"Para petinggi saat ini dibutakan oleh pemilihan presiden asosiasi, jadi mereka mengarahkan sasarannya pada kami dan menganggapnya selesai," tegasnya.
Mirisnya, pemecatan ini disinyalir ada hubungannya dengan kritik Kim Hak-kyun terhadap Kim Taek-kyu karena nekat mencalonkan diri lagi di tengah prahara dengan An Se-young.
Kim Hak-kyun telah mengajukan keberatan atas pencalonan Kim Taek-kyu, dan mengirim laporan kepada Komite Etik Olahraga dan Kementerian Ketenagakerjaan Korea Selatan.
Menurutnya, langkah Kim Taek-kyu kurang bermoral, karena bukannya mengundurkan diri atau meminta maaf, sang presiden asosiasi itu justru ingin memperlama masa jabatannya.
Padahal, penyelidikan tim investigasi khusus sudah sempat mengungkap adanya penyelewengan dana sponsor yang dilakukan BKA.
Kim Taek-kyu juga sempat menyalahkan An Se-young di hadapan para Senator saat dipanggil di gedung Senat Korea Selatan beberapa bulan lalu.
Dari sisi Kim Hak-kyun sendiri, dia menjalankan peran sebagai Kepala Pelatih dengan cukup memuaskan sejak menjabat pada 2022.
Dalam kepemimpinan Kim, sejumlah prestasi besar berhasil diraih para pemain Korea Selatan.
Terobosan yang cukup impresif adalah ketika Korea Selatan mamlu merengkuh tiga medali emas Kejuaraan Dunia 2023.
Emas itu diraih oleh An Se-young (tunggal putri), Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (ganda putra), dan Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (ganda campuran).
Tak berselang lama, Korea Selatan kembali panen medali pada Asian Games 2022 dengan 2 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Sementara di Olimpiade Paris 2024 mereka merengkuh 1 emas lewat An Se-young dan 1 perak melalui Kim Won-ho/Jeong Na-eun (ganda campuran).
Baca Juga: Jelang Diduetkan, Fadia Sebut Dejan Pantang Menyerah Saat Nyaris Masuk Pelatnas PBSI pada 2019