Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketum PSSI Erick Thohir Akui Ada Rasa Trauma Usai Lihat Marselino Ferdinan Jadi Korban Kebrutalan Pemain Myanmar

By Wila Wildayanti - Rabu, 11 Desember 2024 | 18:00 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku ada rasa trauma sata melihat Marselino Ferdinan dilanggar brutam pemain Myanmar. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengakui memiliki rasa trauma saat melihat pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan jadi korban kebrutalan pemain Myanmar.

Seperti dikatahui, Timnas Indonesia meraih kemenangan 1-0 atas Myanmar pada laga perdana grup B ASEAN Cup 2024, di Thuwunna Stadium, Yangon, Senin (9/12/2024).

Dalam laga tersebut ada beberapa hal yang mendapat sorotan dari pecinta sepak bola Tanah Air.

Salah satunya terkait bek Myanmar Hein Phyo Win yang melakukan pelanggaran keras ke Marselino Ferdinan.

Pemain Myanmar itu melakukan aksi brutal dengan menendang bola ke arah kepala belakang Marselino Ferdinan.

Gelandang Oxford United itu sebenarnya terjatuh di luar kotak penalti karena melakukan kontak fisik dengan pemain Myanmar lainnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Punya Dua Pelempar Bola Jarak Jauh, Senjata Mematikan Tim Lawan di ASEAN Cup 2024 

Akibat dari kontak tersebut, wasit pun meniup pluit karena adanya pelanggaran.

Namun, justru pemain bernomor punggung dua yakni Hein Phyo Win, yang berdiri di belakang Marselino dan si kulit bundar itu tepat berada di depannya pun langsung ditendang keras ke arah Marselino.

Dengan begitu, Marselino Ferdinan yang masih tergeletak di lapangan terkena tendangan keras tersebut tepat di belakang kepalanya.

Situasi itu tentu saja membuat Marselino kesakitan dan para pemain Timnas Indonesia pun langsung menghampiri.

Buntut hal ini, netizen pun geram hingga menyerang Instagram pemain Myanmar.

PSSI bahkan mengaku bakal melayangkan protes ke AFF karena tak sedikit pula pemain Timnas Indonesia dikasari pemain Myanmar.

Erick Thohir mengatakan bahwa protes tersebut tentu akan didukung karena PSSI pun berharap turnamen ke depannya bisa lebih baik.

“Kembali dari tim ofisial, kemarin melaporkan kepada saya bahwa ada beberapa kejadian yang sepertinya tim ofisial akan melakukan protes, supaya game ke depan lebih baik lagi,” ujar Erick Thohir di Jakarta, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube, KompasTV, Rabu (11/12/2024).

Baca Juga: Eksperimen Shin Tae-yong Berhasil Terhadap Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam 

Terkait pelanggaran yang dilakukan pemain Myanmar dan mengenai kepala Marselino Ferdinan itu.

Erick Thohir mengatakan bahwa tentu saja ia kaget situasi seperti itu harus terlihat di pertandingan seperti ASEAN Cup 2024.

Pria nomor satu di PSSI itu mengatakan bahwa sebenarnya sebagai pemain pasti ingin memberikan yang terbaik.

Namun, sama-sama sebagai pemain profesional, seharusnya hal seperti itu tak terjadi di lapangan.

“Saya melihat kemarin, ketika saya melihat di televisi, kebetulan saya ada rapat,” kata Erick Thohir.

“Ya memang ada kejadian seorang pemain dengan sengaja menendang bola ke kepala Marselino.”

“Saya rasa, kembali lagi, semua pemain pasti ingin berprestasi dan mencari nafkah di sepak bola,” ucapnya.

“Ya kenapa harus mencederai pemain lain, kan sama-sama, ingin memberikan yang terbaik dan sebagai pemain profesional.”

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mengatakan bahwa ia mendukung ofisial yang akan melayangkan protes.

Dengan harapan pemain brutal tak akan terlihat lagi di laga-laga selanjutnya Timnas Indonesia.

Tak hanya berbicara soal itu, Erick Thohir pun mengakui ada rasa trauma saat melihat Marselino Ferdinan dapat aksi brutal dari pemain Myanmar.

Erick mengaku dibayangi rasa trauma setelah melihat Marselino Ferdinan mendapatkan pelanggaran keras dari pemain Myanmar.

Baca Juga: Dukungan MSIG Untuk Sepak Bola Asia Tenggara, Termasuk Turnamen yang Diikuti Timnas Indonesia

Mantan pemilik Inter Milan itu mengatakan bahwa ada rasa trauma dan ketakutan tersendiri setelah melihat Marselino.

Pasalnya, sebelumnya pemain andalan Timnas Indonesia Evan Dimas pun pernah mengalami hal yang sama.

Evan Dimas bahkan harus mengalami cedera parah setelah dilanggar pemain Vietnam di final SEA Games 2019 pada Selasa (10/12/2019).

Kala itu, Evan Dimas dilanggar Doan Van Hau, sehingga ia mengalami cedera engkel dan tak bisa berjalan normal.

Situasi itu, bahkan membuat Evan Dimas harus menggunakan kursi roda saat Timnas U-22 Indonesia keluar sebagai runner-up SEA Games 2019.

Erick mengakui, situasi Marselino membuatnya merasakan trauma dari pemain Timnas Indoensia sebelumnya yakni Evan Dimas.

“Jadi hal-hal seperti ini saya mendukung, saya bersama tim dan pemain untuk memastikan hal-hal ini bisa dikurangi lagi,” kata Erick Thohir.

“Karena saya sendiri punya trauma yang cukup (besar) sampai hari ini.”

“Ada ketakutan waktu itu ketika melihat Evan Dimas cederanya sangat parah sekali, ketika dikasari pemain Vietnam waktu itu.”

Melihat situasi ini, ia pun menekankan nahwa PSSI tak ingin situasi ini terus terjaga.

Erick mengaku ingin melihat permainan di ASEAN justru semakin bagus dan terjaga.

Oleh karena itu, Erick pun telah bertemu dengan beberapa sosok penting di sepak bola Asia Tenggara.

Dengan harapan pemainan ke depan, sepak bola Asia Tenggara lebih bagus.

“Ya hal-hal ini kita harus saling jaga, apalagi negara Asia tenggara ini negara bersahabat,” jelas Erick.

“Yang kita juga ingin tingkatkan kualitas permainan kita supaya level kita naik ke Asia.”

Baca Juga: PSSI Pastikan Indonesia Daftar Bidding Tuan Rumah Piala Asia 2031

“Untuk itu juga kemarin saya bertemu presiden dari Thailand, dan banyak juga ada AFF, dan ini untuk membicarakan bahwa standar AFF ini harus naik kelas dengan memberikan pertandingan yang bersih, dengan perwasitan yang baik.”

Erick Thohir telah memuji AFF yang banyak berubah lebih baik.

Walaupun ia tetap mengingatkan agar para pemain tak terburu-buru.

“Dan saya rasa AFF banyak berubah. Jadi kita harapkan kejadian kemarin ini hanya sebuah kejadian situasional saja, tetapi kita harus tetap memprotect masa depan pemain-pemain kita,” tutur Erick .

“Marselino masih umur 20, dan pemain bintang. Kemarin juga Arkhan Kaka juga baru umur 17 tahun yang kakinya salah satu pemain Myanmar terlalu tinggi, shingga ada luka di wajahnya dan saya minta fotonya.”

“Hal dua seperti ini kita harus juga perlindungan buat pemain-pemain kita, karena ini juga aset buat ke depannya,” tuturrnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P