Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Winger Chelsea, Mykhailo Mudryk, terancam sanksi berat setelah gagal lolos tes doping akibat penemuan jejak zat meldonium.
Hasil tes rutin menunjukkan adanya zat meldonium dalam sampel urine Mykhailo Mudryk.
Dikutip BolaSport.com dari The Athletic, substansi yang masuk kategori doping itu ditemukan setelah ia membela timnas Ukraina pada November lalu.
Mudryk tampil dalam pertandingan UEFA Nations League melawan Georgia dan Albania.
Baru pada Selasa (17/12/2024), pihak Mudryk dan Chelsea mendapatkan laporan hasil tes tersebut.
Kubu The Blues pun memberikan respons terkait kasus ini.
"Chelsea dapat mengonfirmasi bahwa FA baru-baru ini menghubungi pemain kami, Mykhailo Mudryk, terkait dengan 'temuan yang merugikan' dalam tes urine rutin," bunyi pernyataan di laman resmi Chelsea FC.
"Baik klub maupun Mykhailo sepenuhnya mendukung program pengujian FA dan semua pemain kami, termasuk Mykhailo, secara rutin menjalani tes."
"Mykhailo telah mengonfirmasi secara tegas bahwa dia tidak pernah secara sadar menggunakan zat terlarang."
"Baik Mykhailo dan klub sekarang akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menentukan apa yang menyebabkan temuan yang merugikan ini," lanjutnya.
Mudryk sendiri sudah tidak tampak di lapangan sejak terakhir kali tampil melawan Heidenheim di UEFA Conference League (28/11/2024).
Saat ini dirinya menjalani skors sementara dan tak boleh memperkuat Chelsea sebelum investigasi selesai.
Kalau terbukti bersalah, Mudryk terancam hukuman berat berupa larangan bermain 2 sampai 4 tahun.
Durasi sanksi jelas bisa berkurang tergantung hasil banding.
"Ini sangat mengejutkan karena saya tidak pernah secara sadar menggunakan zat terlarang atau melanggar aturan apa pun, dan saya bekerja sama dengan tim saya untuk menyelidiki bagaimana hal ini bisa terjadi,” tulis Mudryk lewat akun Instagram.
“Saya tahu bahwa saya tidak melakukan kesalahan apapun dan tetap berharap bisa segera kembali ke lapangan," imbuhnya.
Mudryk dan Chelsea kini sedang menanti hasil tes berikutnya atau sampel B demi mengetahui apakah zat tersebut kembali ditemukan.
Hasil pengujian lanjutan ini bakal diketahui beberapa hari mendatang dan dapat menentukan nasib pemain berharga 62 juta pounds itu.
Mirip Sharapova
Lantas, apa itu meldonium?
Kasus penemuan substansi yang merupakan produk ekspor medis andalan Latvia itu pernah pula bikin geger dunia olahraga karena digunakan mantan ratu tenis Maria Sharapova.
Pada 2016 Sharapova gagal lolos tes doping di pentas Australia Open karena penemuan jejak zat serupa.
Awalnya dia terancam sanksi 2 tahun, tetapi dikorting menjadi 15 bulan.
Hasil penyelidikan menyatakan Sharapova tak sengaja terjebak dalam skandal doping karena tidak mengetahui zat tersebut ternyata sudah dia konsumsi selama 10 tahun.
Legenda tenis asal Rusia sampai harus mencari apa itu meldonium melalui Google.
Tetapi dia juga mengakui telah membuat kesalahan atas ketidaktahuannya.
"Saya bahkan tidak tahu apa itu meldonium,” katanya kepada The Times.
"Saya harus mencari tahu di Google untuk mengetahuinya. Yang saya tahu, itu adalah Mildronate."
"Lalu saya mengerti. Saya mengenal meldonium sebagai Mildronate, nama mereknya. Itu adalah suplemen yang telah saya konsumsi selama 10 tahun."
“Saya memiliki masalah dengan detak jantung yang tidak teratur. Saya telah menulis konfirmasi bahwa semua suplemen yang saya konsumsi, termasuk Mildronate, diperbolehkan."
"(Namun) Pada Januari 2016, meldonium dimasukkan dalam katalog zat terlarang," ucap Sharapova.
Seperti keterangan Sharapova, meldonium memang lazim digunakan di dunia medis sebagai obat anti-penyumbatan pembuluh darah.
Tujuannya untuk meningkatkan sirkulasi darah ke bagian tubuh tertentu, biasanya dalam mengobati masalah jantung.
Zat ini meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen sehingga dapat memompa kinerja atletik dan daya tahan tubuh.
Bagi atlet, konsumsi obat ini dapat meningkatkan kinerja, mempercepat rehabilitasi tubuh setelah latihan, hingga perlindungan terhadap stres.