Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer timnas Indonesia, Sumardji buka suara soal dugaan Shin Tae-yong memakai buzzer untuk menghalau kritik.
Dugaan Shin Tae-yong memakai buzzer untuk menghalau kritik mengemuka di media sosial.
Fenomena ini terjadi pasca-timnas Indonesia tersingkir dari ASEAN Cup 2024.
Manajer timnas Indonesia, Sumardji buka suara soal dugaan tersebut.
Menurut Sumardji, Shin Tae-yong sangat terbuka atas kritik yang ditujukan kepadanya.
"Soal kritik mengkritik Shin Tae-yong, dia pribadi mau mendengar dan mengoreksi diri," kata Sumardji saat hadir di program diskusi Catatan Demokrasi tvOne pada Selasa (24/12/2024).
"Sebenarnya masyarakat atau pecinta sepak bola mengkritik STY tentu sah-sah saja."
"Yang kira-kira kritik itu membangun dan ke arah yang lebih baik lewat saya pasti akan saya sampaikan."
"Saya minta dia melaksanakan," tambahnya.
Sementara untuk dugaan Shin Tae-yong memakai jasa buzzer untuk menghalau kritik yang ada, Sumardji mengatakan tidak tahu.
Yang ia tahu saat ditanya dirinya, Shin Tae-yong sama sekali tidak memakai buzzer.
"Soal STY punya buzzer atau tidak saya tidak bisa menjawab," kata Sumardji.
"Karena selama ini tidak pernah berbicara kepada saya, apakah dia punya buzzer, dia bilang tidak punya."
"Sekarang yang bisa menilai adalah masyarakat."
"Saya jawab sesuai saya berkomunikasi dengan Shin Tae-yong," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sumardji juga menjelaskan kembali bahwa timnas Indonesia tidak dibebani target oleh PSSI untuk ASEAN Cup 2024.
"Gelaran AFF senior itu kita ingin bawa pulang Piala AFF, tetapi ini untuk tahun ini 2024, memang sejak dari awal kita menurunkan skuad U-22 dikarenakan kita punya tujuan menengah dan jangka panjang," kata Sumardji.
"Sehingga ketika kita menurunkan pemain rata-rata usia 20 tahun yang kemarin, semestinya tidak ada target juara yang kita raih."
"Kalau kita ingin meraih juara kita tentu akan menurunkan pemain senior."
Baca Juga: Alasan Mantan Manajer Harimau Malaya Tiba-tiba Minta FAM Ikuti Langkah Timnas Indonesia
"Karena ini memang tidak ada target, kesepakatan bersama, bukan hanya yang ditetapkan Ketum PSSI."
"Dengan adanya hal ini maka fokus kita memang jangka menengah dan jangka panjang," tambahnya.