Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Malaysia bisa menghadapi pertandingan berat dengan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) setelah Tan Kim Her kembali menjadi pelatih mereka.
Tan adalah mantan pemain ganda nasional dan pelatih di Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Pelatih berusia 53 tahun itu bergabung kembali dengan Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI) untuk tugas keduanya setelah menghabiskan lima tahun di sana antara 2015-2019.
Selama periode itu, Tan berjasa memasangkan Rankireddy/Shetty dan mengubah mereka menjadi pemain yang luar biasa.
Duo ini terus meraih prestasi, termasuk menjadi pemain nomor 1 dunia.
Kim Her kemudian menghadapi tantangan baru di Jepang, di mana ia menikmati masa lima tahun yang sukses hingga 2024.
Ia secara khusus membimbing Takuro Hoki/Yugo Kobayashi untuk menjadi juara dunia ganda putra pertama Jepang pada 2021.
Rankireddy/Shetty sangat ingin bersatu kembali dengan Tan karena mereka ingin bangkit kembali pada 2025 setelah penampilan mengecewakan pada Olimpiade Paris Paris 2024.
Ganda putra ranking ke-9 dunia itu mencapai perempat final Olimpiade Paris 2024 sebelum kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).
Namun, pasangan ini tidak bernasib terlalu buruk pada World Tour, merebut dua gelar yakni French Open 2024 dan Thailand Open 2024.
Mereka juga menjadi runner-up pada India Open 2024 dan Malaysia Open 2024.
"Saya kembali untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang belum selesai," kata Tan dalam sebuah wawancara dengan Times of India dilansir BolaSport.com dari News Straits Times.
Baca Juga: Hutang Tahunan Pebulu Tangkis Malaysia, Ditagih Akhiri Kering Gelar pada Malaysia Open 2025
Tan menggantikan Mathias Boe (Denmark) yang menjadi pelatih Shetty/Rankireddy sebelumnya.
Kembalinya Tan ke India menandakan tantangan potensial bagi pasangan papan atas Malaysia, termasuk pasangan peringkat ke-3 dunia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani dan Chia/Soh.
Selama masa jabatannya di Jepang, Tan mempertahankan rekor yang mengesankan melawan rekan senegaranya.
Anak asuhnya, Hoki/Kobayashi, mendominasi delapan dari sepuluh pertandingan melawanChia/Soh dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia).
Shetty/Rankireddy memegang rekor head-to-head yang unggul yaitu 3-1 melawan Goh/Nur dan 2-0 melawan Man Wei Chong/Tee Kai Wun.
Tan telah menetapkan pandangannya untuk kembali ke India, sebagaimana dibuktikan oleh analisisnya tentang kekalahan Shetty/Rankireddy dari Chia/Soh pada Olimpiade Paris 2024.
"Pada tahap itu, semuanya tergantung pada seberapa baik Anda bermain pada hari itu. Pasangan Malaysia terlalu bagus di lapangan depan hari itu. Satwik/Chirag tidak mampu menjalankan rencana mereka di net," kata Tan.
"Hanya ada sedikit perbedaan antara pasangan-pasangan teratas di dunia. Anda perlu menyusun rencana permainan yang berbeda untuk setiap tim."
"Saya punya beberapa rencana dalam pikiran dan saya pikir sudah waktunya untuk melaksanakannya. Saya gembira untuk Satwik/Chirag. Mereka bermain cukup baik sekarang."
Terlepas dari rekor mereka melawan Chia/Soh, Shetty/Rankireddy telah tampil sangat baik melawan rival-rival Malaysia lainnya, dengan keunggulan 6-1 dan 3-0 atas Goh/Nur dan Man/Tee.
Peraih medali emas Commonwealth Games 2022 di Birmingham dan Asian Games Hangzhou 2022 baru-baru ini menemukan kesuksesan melawan Chia/Soh setelah awalnya kalah dalam delapan pertandingan berturut-turut.
Mereka telah memenangkan tiga dari empat laga pertemuan terakhir mereka dalam 18 bulan terakhir.