Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukan Jadi Pelatih atau Dirtek Timnas Indonesia, Ini Pekerjaan Paling Cocok buat Louis van Gaal

By Beri Bagja - Rabu, 8 Januari 2025 | 13:15 WIB
Louis van Gaal (kiri) saat menjabat pelatih timnas Belanda di Piala Dunia 2014 bersama Patrick Kluivert sebagai asistennya. Belakangan Van Gaal dirumorkan bakal ditunjuk sebagai Direktur Teknik timnas Indonesia dengan Kluivert sebagai pelatihnya. (DAMIEN MEYER/AFP)

BOLASPORT.COM - Legenda timnas Belanda, Ruud Gullit, menyarankan satu pekerjaan terbaik bagi Louis van Gaal di luar direktur teknik (dirtek) atau pelatih timnas Indonesia.

Rumor kedatangan Louis van Gaal untuk diboyong timnas Indonesia turut menjadi santapan media di Belanda.

Wajar karena profil yang sedang dibahas ialah salah satu pelatih tersukses yang pernah diproduksi Negeri Kincir Angin.

Van Gaal santer dikabarkan sebagai salah satu kandidat pelatih timnas Indonesia pascaera Shin Tae-yong.

Namun, perkembangan terkini memunculkan spekulasi peran nakhoda Sang Garuda bakal dilakoni mantan anak asuhnya, Patrick Kluivert.

Dua orang ini memiliki relasi profesional sangat erat.

Van Gaal ialah pelatih Kluivert semasa di Ajax, Barcelona, dan timnas Belanda.

Kluivert juga pernah menjadi tangan kanan Van Gaal di skuad Oranje.

Sementara itu, Van Gaal dirumorkan bakal mengisi pos Direktur Teknik (dirtek) timnas Indonesia.

Salah satu pemicu hipotesis ini adalah munculnya video singkat Van Gaal di akun Instagram ESPN Nederland, Selasa (7/1/2025).

Dalam tayangan tersebut, Van Gaal mengenakan setelan jas rapi seperti sedang siap-siap bekerja, sambil berkata, "Apakah Anda sudah siap?".

Warganet langsung menerjemahkannya sebagai kesiapan Van Gaal gabung timnas Indonesia, kemungkinan besar untuk pos dirtek.

Akan tetapi, ada pula yang menduga ini hanya sebuah video bocoran mengenai pekerjaan baru Van Gaal sebagai analis ahli untuk ESPN.

INSTAGRAM.COM
Kemunculan Louis van Gaal dalam video singkat di akun Instagram ESPN Netherlands memanaskan rumor kedatangannya ke timnas Indonesia.

Sejak meninggalkan kemudi Oranje pada 9 Desember 2022, pria berusia 73 tahun ini tidak terikat dengan tim mana pun dan dilaporkan sedang fokus memelihara kesehatannya.

Pada 2021 silam, Van Gaal didiagnosis mengalami penyakit kanker prostat.

"Kesehatan saya? Saya baik-baik saja," katanya dalam wawancara dengan RTL, yang dikutip dari laman Daily Mail, 3 Agustus 2024.

"Saya telah hidup dengan penyakit ini selama lebih dari tiga tahun."

"Dengan radiasi, suntikan hormon, operasi, kateter, dan kantung urine..."

"Sulit dipercaya, tetapi saya bisa mengatasinya dan saya mampu melakukannya bahkan saat bekerja selama di Piala Dunia (2022)," ujar pelatih juara Liga Champions tiga dekade silam bersama Ajax.

Dengan kondisi tersebut, peluang Louis van Gaal untuk bekerja di Indonesia dikatakan tertutup oleh legenda Oranje, Ruud Gullit.

Baca Juga: Respons PSSI soal Louis Van Gaal yang Dirumorkan Jadi Direktur Teknik

Menurutnya, peran sebagai dirtek akan sangat berat bagi Van Gaal dalam usianya sekarang.

Gullit pun menyarankan satu posisi terbaik yang tetap bisa dilakoni seniornya tersebut.

Katanya, hal yang diinginkan Van Gaal sekarang adalah menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga.

"Sebagai seorang direktur, Anda harus bepergian jauh dan mengerjakan banyak hal lain. Louis tak akan menginginkan itu," ujar Gullit dalam kanal siaran Ziggo Sport.

"Dia masih bisa melakukan sesuatu dengan sangat baik untuk Ajax sebagai penasihat klub."

"Itulah yang terbaik untuknya. Biarkan dia menikmati itu," tambah sang legenda top AC Milan.

Van Gaal diangkat sebagai penasihat teknik untuk Dewan Klub Ajax sejak Oktober 2023.

Dia memang memiliki relasi istimewa dengan klub raksasa asal Amsterdam.

Sempat dicomot Ajax pada awal 1970-an tanpa pernah bermain di tim utama, Van Gaal menukangi De Godenzonen pada 1991-1997 dan memberikan 11 gelar.

Hattrick juara Eredivisie dan trofi Liga Champions 1994-1995 ialah prestasi terpentingnya untuk Ajax.

Di bawah polesan Van Gaal pula lahir sederet pemain top yang di kemudian hari menjadi legenda Negeri Tulip, termasuk Kluivert, Marc Overmars, Dennis Bergkamp, Frank dan Ronald de Boer, Edgar Davids, Clarence Seedorf, Michael Reiziger, hingga Edwin van der Sar.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P