Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia yang melengkapi riwayatnya selaku pelintas lima benua yang besar dalam asuhan Louis van Gaal.
Penunjukan Patrick Kluivert oleh timnas Indonesia diumumkan laman resmi PSSI pada Rabu (8/1/2025) petang WIB.
Pria Belanda berusia 48 tahun diikat hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak.
Kepastian menerima pinangan Tim Garuda menjadikan riwayat hidup Kluivert lengkap.
Dia sudah bertualang menjadi pelatih kepala, asisten, maupun pelakon peran manajerial lainnya untuk 12 tim berbeda yang tersebar di lima benua!
Media top Belanda, Voetbal International, sampai menyebut perjalanan karier Kluivert pasca-pensiun ini 'aneh' alias 'ganjil'.
Dia sudah melakoni berbagai tugas dalam usianya yang belum genap 50 tahun.
"Mantan striker top ini masih berusia 48 tahun, tetapi sudah membangun karier yang impresif dan riwayat hidup yang sangat beragam selepas karier sepak bola aktifnya," tulis Voetbal International.
Patrick Kluivert is the new Head Coach of the Indonesia senior men's football team. ✍️
For more details https://t.co/dVncl1psXU ????
‣ #PSSI pic.twitter.com/QlJpWEvKzx
— PSSI (@PSSI) January 8, 2025
Setelah gantung sepatu pada 2008, karier eks penyerang Barcelona, Ajax, dan AC Milan itu dimulai sebagai pelatih striker di AZ Alkmaar (2008).
Kemudian dia hijrah menjadi asisten Ange Postecoglou - pelatih Tottenham sekarang - di klub Australia yang saat ini dipunyai pengusaha Indonesia, Brisbane Roar (2010).
Hanya bertahan 8 bulan, Kluivert pulang ke Belanda untuk kembali menjadi pelatih striker di NEC Nijmegen (2010).
Peran sebagai pelatih kepala baru dia dapatkan ketika menukangi tim Jong Twente (2011).
Kariernya menanjak sehingga dilirik untuk menjadi salah satu staf Louis van Gaal di timnas Belanda, yang notabene eks pelatihnya di Ajax, Barcelona, dan skuad Oranje (2012).
Baca Juga: Bukan Jadi Pelatih atau Dirtek Timnas Indonesia, Ini Pekerjaan Paling Cocok buat Louis van Gaal
Kluivert ikut kontingen Belanda di Piala Dunia 2014 yang finis di peringkat ketiga.
Selanjutnya dia mencoba peruntungan menjadi pelatih tim nasional pertama kalinya di Curacao, negara kecil di Amerika Tengah, yang memiliki ikatan sejarah sebagai tempat kelahiran ibunya (2015).
Tahun berikutnya, sang raja gol Euro 2000 pulang mengabdi ke klub profesional pertamanya, Ajax, untuk menukangi tim U-19 (2016).
Pada tahun yang sama pula dia melanjutkan karier dengan dua fungsi berbeda sebagai penasihat teknis di Curacao dan Direktur Olahraga PSG.
Pengalaman unik lain dilahap Kluivert dua tahun berselang dengan mendampingi Clarence Seedorf sebagai asisten timnas Kamerun (2018).
Usai keduanya dipecat pada 2019, Kluivert menjajal peran berbeda lagi sebagai kepala akademi Barcelona (2019), klub yang dibawanya juara LaLiga 20 tahun sebelumnya.
Lagi-lagi tak awet, Kluivert kembali bertugas sebagai bos interim di Curacao ketika pelatih kepala mereka, Guus Hiddink, terserang COVID-19 (2021).
Dua tahun menyusul, petualangan baru dilakoninya bersama klub Turki, Adana Demirspor (2023).
Hingga akhirnya, tawaran dari Indonesia menghadirkan satu lagi destinasi eksotis bagi kolektor 79 caps dan 40 gol untuk timnas Belanda.
Dengan demikian, lengkap sudah petualangan Patrick Kluivert 'mengelilingi' Bumi.
Ia kini meracik kemampuan manajerialnya dalam beragam peran di Eropa, Australia, Amerika, Afrika, dan kini Asia. Pas lima benua!
Perjalanan tersebut tidak lepas dari peran Louis van Gaal selaku mentor utama Kluivert.
Ia besar dan diroketkan Van Gaal ke tim utama Ajax pada 1994 serta menjadi bagian generasi emas bersama Marc Overmars, Dennis Bergkamp, Frank dan Ronald de Boer, Edgar Davids, Clarence Seedorf, hingga Edwin van der Sar.
Kluivert juga diandalkan LvG untuk memperkuat lini depan Barcelona dan timnas Belanda.
Dengan catatan 210 pertandingan dan 106 gol, Kluivert paling banyak tampil dan mencetak gol ketika diasuh Van Gaal sepanjang karier sepak bolanya.
Kepercayaan Van Gaal untuk mengajaknya sebagai asisten di timnas Belanda juga membuktikan Kluivert seperti lahir di lengan pria berusia 73 tahun tersebut.
Wajar apabila Van Gaal sudah bisa dianggap seperti ayah dalam karier sepak bola sang pelatih anyar timnas Indonesia.
"Louis van Gaal mengangkat saya ketika saya masih 17 tahun dan merekrut saya dari AC Milan ke Barcelona pada 1998," kata Kluivert.
"Dia benar-benar menginspirasi saya," ujarnya tentang sang mentor.