Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Borneo FC, Pieter Huista, jadi sosok yang sudah cukup paham dengan sepak bola Indonesia.
Meski bukan bertugas sebagai pelatih timnas Indonesia, pengalamannya sudah cukup matang saat membicarakan sepak bola tanah air.
Dia sempat bertugas sebagai Direktur Teknik timnas pada tahun 2014 dan menjadi pelatih interim skuad Garuda.
Huistra juga sudah cukup lama memimpin Borneo tepatnya dari tahun 2023 lalu.
Baca Juga: Pesan Marc Klok untuk Patrick Kluivert yang Segera Pimpin Timnas Indonesia
Pieter Huistra menjelaskan bahwa saat awal datang kondisi sepak bola di Indonesia cukup memprihatinkan.
Pemain muda ditemukan lewat sekolah sepak bola yang tidak berhubungan dengan klub.
Kondisi sekarang lebih baik karena setiap tim di Liga 1 harus memiliki tim muda di Elite Pro Academi.
Hasilnya banyak pemain muda potensial yang dilirik oleh tim besar dan mereka akhirnya memiliki wadah untuk berkompetisi.
Tentunya, hal tersebut berpengaruh besar pada regenerasi di timnas Indonesia.
"Dulu di sini sangat bergantung pada sekolah sepak bola swasta."
"Sekarang, klub-klub profesional setidaknya sudah memiliki tim usia muda yang lengkap."
"Itu sudah jauh lebih baik," kata Pieter Huistra dilansir BolaSport.com dari laman NOS.
Baca Juga: Media Korea Selatan Sebut Pelatih Baru Timnas Indonesia Membuat Luka Shin Tae-yong Kian Perih
Pelatih berusia 57 tahun ini memberikan pesan agar Patrick Kluivert harus paham dengan ekosistem sepak bola Indonesia.
Salah satunya terkait fasilitas sepak bola yang belum merata di semua daerah di tanah air.
Menurutnya, ini yang jadi kendala bagi skuad Garuda dalam menemukan pemain berkualitas.
Tentunya, seiring dengan berjalannya waktu semua lini harus mendapatkan pembenahan agar bisa semakin membaik.
"Hanya saja, Anda tidak memiliki klub sepak bola di sini di setiap desa atau distrik."
"Infrastruktur untuk tumbuh menjadi seorang bintang sebagai talenta belum ada," lanjutnya.
Huistra menyadari untuk menjadi pemain bintang di Indonesia cukup sulit.
Mereka harus bertarung dengan fasilitas dan kompetisi yang kurang ideal saat ini menjadi pemain profesional.
Selain itu, beberapa masalah terkait kondisi fisik dan mental pemain menjadi hambatan selanjutnya.
Dia bahkan berpikir bahwa Lionel Messi bisa saja sulit untuk menjadi sukses seperti saat ini bila lahir di Indonesia.
"Jika Messi lahir di sini, dia mungkin tidak akan pernah bisa menembus," tegas Huistra.