Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Rexy Mainaky akan bereuni lagi dengan Herry Iman Pierngadi ketika dua ikon ganda putra Indonesia itu akan bekerja bareng untuk Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Herry Iman Pierngadi resmi diperkenalkan sebagai kepala pelatih ganda putra Malaysia yang baru oleh BAM pada Sabtu (11/1/2025).
Dikontrak selama 4 tahun, sosok berjuluk Coach Naga Air itu akan bergabung dengan sejumlah pelatih asal Indonesia yang dipercaya kemampuannya di Negeri Jiran.
Salah satunya adalah Rexy Mainaky yang mendapatkan promosi sebagai direktur kepelatihan alias membawahi semua sektor.
Bagi Rexy, Herry bukan sosok yang asing selain karena fakta keduanya sama-sama berasal dari klub PB Tangkas.
Saat Rexy masih menjadi pemain di Pelatnas hingga meraih emas Olimpiade Atlanta 1996 bareng Ricky Soebagja, Herry membesut tim ganda putra muda alias pratama.
Kolaborasi dua 'anak didik' sesepuh ganda putra Indonesia yaitu Christian Adinata terjalin lagi pada periode 2012-2016.
Saat itu Rexy menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI sedangkan Herry IP menjadi kepala pelatih ganda putra senior.
Baca Juga: Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Resmikan Kedatangan Herry IP, Mulai Besut Juara Dunia Bulan Depan
Ganda putra menjadi salah satu wajah Indonesia menyusul kesuksesan duet anyar yaitu Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.
Ahsan/Hendra membuat ngeri dengan menjadi Juara Dunia, merebut peringkat 1 dunia, dan meraih emas Asian Games dalam waktu 2 tahun sejak dipasangkan.
Tanpa melupakan jasa pelatih lainnya, pada era Rexy dan Herry IP pula terbentuk calon duet no 1: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Tuah Herry IP sebagai salah satu pelatih ganda putra legendaris pun diharapkan oleh Rexy dalam komentarnya kepada media Malaysia.
Rexy ingin pelatih asal Pangkal Pinang itu membangkitkan duet terbaik Pelatnas-nya Malaysia yaitu Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
"Kita belum tahu siapa (yang akan menjadi pelatihnya)," kata Rexy masih merahasiakan, dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Ketika pelatih baru tiba, mereka biasanya akan memeriksa situasi tim secara keseluruhan dan membuat evaluasi untuk setiap pemain, termasuk Aaron dan Wooi Yik."
"Baru sesudah itu pelatih dapat merancang pendekatan terbaik bagi mereka," imbuh pria asal Maluku tersebut.
Chia/Soh masih terjebak dalam tren performa yang inkonsisten sejak menjadi tulang punggung ganda putra Malaysia pada 2019.
Dalam dua event akbar terakhir, Chia/Soh meraih hasil minor dengan tersingkir dari fase grup BWF World Tour Finals 2024 dan kalah pada babak kedua Malaysia Open 2025.
Chia/Soh bahkan mulai berada di bawah bayang-bayang rekan senegara yakni Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang melesat setelah meninggalkan Pelatnas Malaysia pada September lalu.
Memang, di antara periode naik turun itu ada momen gemilang dari Chia/Soh seperti medali emas Kejuaraan Dunia 2022 dan dua kali meraih perunggu di Olimpiade (Tokyo 2020, Paris 2024).
Rexy turut menjadi bagian dari sejarah karena membawa Chia/Soh menghadirkan emas yang pertama bagi Malaysia di Kejuaraan Dunia.
Koneksi Chia/Soh dengan pelatih Indonesia juga telah terjalin sebelumnya ketika merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 di bawah asuhan Flandy Limpele.
Rexy berpesan agar Herry IP pertama-tama memahami karakter dan potensi dari para pemain yang akan diasuhnya.
"Yang terpenting adalah pelatih baru perlu memahami para pemain di sini secara penuh untuk membantu mereka menemukan ide-ide yang akan meningkatkan performa mereka," ucap Rexy.
Selain Chia/Soh (rank 6 dunia), Herry IP akan mengasuh pemain-pemain lain yang telah malang melintang di level turnamen BWF World Tour.
Salah satunya adalah Man Wei Chong/Kai Wun Tee (rank 14) yang mampu mencapai semifinal di Malaysia Open 2025.
Selain mereka juga ada Choong Hon Jian/Haikal Muhammad (rank 21), Junaidi Arif/Roy King Yap (rank 23), dan Juara Dunia Junior Kang Khai Xing/Aaron Tai.
Herry IP akan mulai bertugas di Bukit Kiara, markas BAM dan pemusatan latihan bulu tangkis nasional Malaysia, pada 1 Februari 2025.