Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sejak dikalahkan Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Incheon Heungkuk Life Pink Spiders mulai mengalami penurunan di Liga Voli korea.
Pink Spiders sedang menjadi sorotan setelah mereka menuntaskan laga terkini Liga Voli Korea 2024-2025 yang bergulir pada Sabtu (11/1/2025) kemarin.
Tim yang dilatih oleh Marcello Abbondanza tersebut gagal meraih hasil manis saat menjamu tim Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.
Bertanding ketat selama lima set, Pink Spiders kalah dari juara Liga Voli Korea 2022-2023 itu 2-3 (22-25, 25-21, 20-25, 25-23, 11-15).
Kekalahan ini menambah catatan suram bagi tim yang diperkuat penyerang legendaris Korea Selatan Kim Yeon-koung tersebut.
Pink Spiders sudah menderita dua kekalahan secara beruntun setelah mereka juga sempat dikalahkan tim juru kunci GS Caltex Seoul KIXX.
Momen ini menjadi momen yang sangat berbeda bagi Pink Spiders usai mengawali musim 2024-2025 dengan penampilan yang meyakinkan.
Bagaimana tidak? Pink Spiders menorehkan 14 kemenangan beruntun sejak pertandingan pertama musim ini hingga putaran ketiga.
Raihan mentereng Tutku Burcu Yuzgenc itu akhirnya terhenti setelah mereka dikalahkan oleh Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Tim yang dibesut oleh Ko Hee-jin itu menjadi aib pertama Pink Spiders dengan duo meriam kembarnya Megawati Hangestri Pertiwi dan Vanja Bukilic.
Red Sparks melakukannya dengan baik melalui para pemainnya dengan meraih kemenangan dengan skor 3-1 atas tim pemuncak klasemen tersebut.
Kekalahan dari Megawati dan kolega seperti membawa kutukan bagi Pink Spiders yang kini sedang dirundung trend yang menurun.
Hal itulah yang menjadi sorotan salah satu media Korea Selatan YNA.co.kr.
Setelah dikalahkan Red Sparks, tim-tim lain seperti mendapatkan karpet merah untuk bergiliran menumbangkan Pink Spiders.
Dua kekalahan beruntun langsung dicecap Pink Spiders saat dibantai juara bertahan Suwon Hyundai E&C Hillstate dan Hi-Pass.
YNA menyebut bahwa trend penurunan ini lumrah terjadi kepada Pink Spiders lantaran mereka sudah menorehkan catatan kemenangan yang panjang.
14 laga dengan hasil yang sempurna tentu sangat menguras fisik dan mental para pemain sehingga mereka kini cenderung tampil kurang konsisten.
Bak pisau bermata dua, kemenangan beruntun yang panjang juga bisa menghadirkan sebuah efek yang dialami Pink Spiders saat ini.
"Seperti kata pepatah, 'krisis datang setelah kemenangan beruntun' Pink Spiders belum bisa lepas dari penurunan," tulis YNA.
"Momen itu bermula sejak kemenangan beruntun Pink Spiders berakhir dengan kekalahan 1-3 dari Red Sparks."
"Biasanya, efek dari kemenangan beruntun terjadi ketika akumulasi kelelahan fisik selama kemenangan beruntun terjadi."
Walau masih berada di puncak klasemen, Pink Spiders kini semakin rawan tergusur setelah mereka kalah untuk kedua kalinya dari Hi-Pass.
Dengan menorehkan 45 poin, Pink Spiders hanya unggul dua poin atas Hillstate yang akan bermain pada siang ini.
Sementara itu, peringkat ketiga masih menjadi milik Red Sparks yang menorehkan 36 poin usai mendapatkan sembilan kemenangan beruntun.