Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Opposite Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi, menegaskan keberhasilan mencetak skor tinggi dalam kemenangan atas IBK Altos pada putaran keempat Liga Voli Korea 2024-2025 berkat kerja sama tim dan kepercayaan pelatih.
Kemenangan Red Sparks atas Hwaseong IBK Altos pada lanjutan Liga Voli Korea, Selasa (14/1/2025), menyisakan kebanggaan tersendiri.
Untuk pertama kalinya, tim berjuluk Red Force tersebut berhasil memenangi 10 laga beruntun dalam sejarah klub.
Red Sparks meredam kebangkitan IBK Altos di kandang lawan saat bertandang ke Hwaseong Indoor Gymnasium, Hwaseong, Korea Selatan.
Kemenangan dengan skor sengit 3-2 (25-21, 36-34, 23-25, 19-25, 15-12) sukss diraih Red Sparks.
Kemenangan penuh perjuangan tersebut tidak bisa dipungkiri berkat kontribusi Megawati Hangestri yang sukses membukukan skor tertinggi dengan 44 poin.
Pevoli asal Jember, Jawa Timur itu juga terpilih menjadi MVP pada laga yang nyaris berlangsung selama 3 jam lamanya.
Mega kerap memecah kebuntuan dengan spike-nya untuk membawa Red Sparks keluar dari tekanan IBK Altos yang unggul sejak set ketiga.
Poin-poin terakhir kemenangan Red Sparks didapat setelah memainkan tempo lebih cepat.
Mega menyerang lebih agresif dibarengi aksi middle blocker Park Eun-jin yang sukses memblokir spike tajam Viktoriia Danchak.
Raut wajah pelatih Red Spark, Ko Hee-jin, sejatinya menunjukkan dia masih tidak puas dengan proses kemenangan anak-anak didiknya.
Saat laga, baik ketika reli bergulir maupun timeout, amarah pelatih berusia 44 tahun itu pun meluap tiap kali pemain Red Sparks melakukan kesalahan elementer.
Namun, dalam.konferensi pers pascalaga, Ko Hee-jin tetap memberikan apresiasi kepada para pemain yang sudah berjuang di lapangan.
Dia juga tidak luput mengacungi jempol dan memuji Mega yang telah menjadi lumbung poin kemenangan.
"Mega adalah pemain yang dapat melakukan timing (pemilihan waktu) yang bagus dan mengatasi bola-bola sulit," kata Ko Hee-jin dikutip Bolasport dari Sports Seoul.
Sebelumnya, Ko Hee-jin juga mengatakan bahwa Mega adalah pemain yang pantas dipuji dan menjadi teladan.
Karena menurutnya, hal yang cukup langka bisa menemukan pemain seperti Mega, yang tak hanya berbakat tetapi juga mau tetap berlatih keras dengan sungguh-sungguh.
Mendengar banyak pujian itu, Mega tetap berusaha membumi. Dia menegaskan bahwa semua itu tidak bisa dicapai tanpa bantuan rekan-rekan setimnya.
"Rasanya menyenangkan busa menang. Itu adalah pertandingan yang sulit, tetapi saya bisa mengatasinya," kata Mega.
"Menurut saya, saya bisa mengatasinya karena saya punya rekan-rekan setim yang membantu," tandasnya.
Mega juga punya pola pikir tegas dan kedisiplinan yang tinggi. Dia ingin bertanggung jawab ketika mendapat kepercayaan pelatih maupun rekan-rekannya saat laga berlangsung.
Termasuk ketika umpan dari setter Yeum Hye-seon maupun Choi Hyo-seo lebih banyak diarahkan padanya, Mega berusaha mengekesekusinya dengan sebaik mungkin.
"Saya mencoba memainkan peran saya sebaik mungkin," tegas Mega.
"Karena saya adalah opposite, maka saya berusaha bertanggung jawab dan menangani bola apapun yang berada di depan saya."
"Saya memasuki pertandingan dengan membawa pola pikir bahwa saya harus bisa mencetak poin."
"Pelatih selalu menjaga saya dengan baik. Beliau selalu memberi saya kepercayaan. Terima kasih telah mempercayai saya, bahkan ketika saya melakukan kesalahan," tambah Mega.
Soal latihan yang lebih keras dengan porsi tambahan, sebagaimana telah dikatakan Ko Hee-jin, Mega sama sekali tak mengeluh.
"Saya berlatih lebih intens dibandingkan musim lalu. Karena berkaca dari ketika sesuatu tidak berjalan baik, saya banyak memikirkan apa yang harus diperbaiki."
"Saat berlatih, saya bisa mendapatkan kekuatan untuk mengatasinya. Memang tidak mudah, tapi jika berpikir bahwa kita pasti bisa, waktu terasa berjalan lebih cepat," ucap Mega.