Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Klubnya Mees Hilgers, FC Twente, gugur di Piala Belanda akibat dikalahkan Go Ahead Eagles. Salah satu gol dicetak pemain yang gagal dinaturalisasi timnas Malaysia.
FC Twente Enschede menjalani babak 16 besar KNVB Beker alias Piala Belanda 2024-2025 dengan sowan ke markas Go Ahead Eagles.
Bermain di Stadion De Adelaarshorst, Rabu (15/1/2025), The Tukkers takluk 1-3.
Bek timnas Indonesia, Mees Hilgers, masih absen dalam pertandingan ini.
Ia mengalami cedera dalam laga melawan Olympiacos di Liga Europa, Desember lalu.
Sejak saat itu pemuda berdarah Manado menjalani perawatan intensif guna memulihkan kebugaran.
Tanpa Mees Hilgers, Twente merasakan kekalahan kedua dalam lima pertandingan terakhir.
Di markas Eagles, anak asuh Joseph Oosting sebenarnya unggul lebih dulu melalui aksi mesin gol mereka, Sem Steijn (42').
Namun, kendali permainan berganti arah ke kubu tuan rumah selepas jeda.
Eagles menyamakan skor melalui gol pertama Oliver Edvardsen (60').
Twente resmi berbalik tertinggal akibat gol Mats Deijl yang menaklukkan kiper Lars Unnerstall (84').
Pemain yang diketahui memiliki garis keturunan Malaysia dari nenek moyangnya itu menanduk masuk bola kiriman rekannya dari sisi kiri.
Umpan tersebut sempat disapu sundulan bek Twente, Gustaf Lagerbielke, tetapi malah jatuh ke kepala Deijl.
Ia menanduknya ke arah gawang dan bersarang mulus setelah memantul satu kali ke lapangan.
Baca Juga: Moenchengladbach Kena Bantai, Kevin Diks Mungkin Baru Pindah ke Bundesliga Musim Depan
Gol penutup dari Mathis Suray pada masa injury time menggaransi kemenangan Go Ahead Eagles dengan skor akhir 3-1.
Mantan klub Jay Idzes tersebut lolos ke perempat final.
Mereka menyusul kontestan unggulan di fase ini semodel PSV, Feyenoord, dan Utrecht.
Sementara itu, raksasa ibu kota Ajax Amsterdam harus bernasib seperti FC Twente karena disingkirkan AZ Alkmaar dengan skor 0-2.
Mats Deijl, si pencetak gol pembalik kedudukan, bertekad membawa Eagles merajut mimpi untuk berprestasi di Piala Belanda.
Keberhasilan melaju di turnamen ini melengkapi performa mereka yang cukup baik di liga domestik.
Tim asuhan Paul Simonis menempati peringkat 7 di klasemen Liga Belanda, dua tingkat di bawah Twente.
"Kami selalu ingin lolos ke babak berikutnya. Sekarang kami ada di perempat final," ujar Deijl, dikutip BolaSport.com dari Voetbal International.
"Kalau hasil undian menguntungkan kami, Anda tak akan pernah tahu bagaimana kelanjutannya."
"Ini bisa jadi dongeng yang sangat menyenangkan," tambah bek sayap 27 tahun yang menjabat kapten untuk klubnya.
Baca Juga: Bukan Cuma di Timnas Indonesia, Sifat Kepemimpinan Jay Idzes di Venezia Bikin Publik Italia Terkesan
Sosok Mats Deijl tidak asing bagi publik sepak bola Asia Tenggara.
Oktober lalu, pria kelahiran Belanda tersebut gagal dinaturalisasi timnas Malaysia karena tidak memenuhi regulasi FIFA.
Deijl mempunyai garis keturunan dari ibu kakeknya (buyut), yang lahir di Singapura pada 1893.
Kala itu Singapura masih bagian wilayah dari Malaysia.
Namun, hubungan darah tersebut dianggap terlalu jauh karena FIFA hanya memperbolehkan pemain yang memiliki garis keturunan maksimal 3 generasi di atasnya (kakek-nenek) untuk bisa dinaturalisasi.
FIFA akhirnya melarang Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk melanjutkan proses naturalisasi.
Cara alternatif bagi Deijl jika ingin tetap memperkuat timnas Malaysia adalah dengan tinggal lima tahun berturut-turut di negara tersebut.
Artinya, Mats Deijl harus mengorbankan kariernya di Eropa dengan hidup di negeri jiran.