Sekitar menit 52, laga final Prancis kontra Kroasia terhenti akibat masuknya 4 penyusup ke lapangan. Bek Kroasia, Dejan Lovren, bereaksi keras terhadap para penyusup.
Partai puncak Piala Dunia 2018 diwarnai kejadian yang tak terduga.
Sekelompok orang berlari ke dalam lapangan menggunakan kemeja putih, berdasi, dan bertopi.
Menurut laporan Associated Press yang dicuplik BolaSport.com, kelompok tersebut adalah sebuah grup band punk bernama Pussy Riot.
(Baca Juga: [PILIHAN] Final Piala Dunia 2018, Partai Puncak Paling Seru Kedua dalam Sejarah)
Mereka adalah kelompok yang menentang kebijakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang dinilai melakukan penangkapan illegal terhadap para pengunjuk rasa.
Selain itu Pussy Riot meminta para tahanan politik Putin untuk dibebaskan dan meminta adanya persaingan politk yang sehat.
Sekitar 4 orang bagian dari Pussy Riot berlari dan menghampiri beberapa pemain.
3 Pemain Jadi Jimat dan Tumbal Prancis dalam Meraih Titel Piala Dunia 2018 https://t.co/CiLnNtdrI3
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 15 Juli 2018
Salah dua pemain yang didatangi adalah striker Prancis, Kylian Mbappe, dan bek Kroasia, Dejan Lovren.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | BolaSport.com, apnews.com |
Komentar