Dalam hitungan beberapa hari lagi, Piala Thomas-Uber 2018 akan digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand.
Sebanyak 17 negara termasuk Indonesia bakal bersaing untuk menjadi juara pada kejuaraan beregu putra dan putri paling bergengsi di dunia tersebut.
Namun, tahukah kamu siapa sosok-sosok dibalik lahirnya Piala Thomas dan Piala Uber?
(Baca juga: Tim Manapun Bisa Juarai Piala Thomas 2018 Jika Punya 2 Hal Ini)
Berdasarkan catatan sejarah, Piala Thomas lahir melalui gagasan dari pebulu tangkis asal Inggris yang sangat sukses pada awal 1900-an, Sir George Alan Thomas.
Terinspirasi dari kejuaraan Piala Davis pada cabang olahraga (cabor) tenis dan Piala Dunia pada cabor sepak bola, Sir George Alan Thomas lantas mengajukan idenya dalam rapat umum yang digelar oleh Federasi Bulu Tangkis Internasional (International Badminton Federation/IBF) pada 1939.
Gagasan Thomas tersebut langsung disetujui oleh pihak IBF yang kini bernama Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF)
Pada tahun sama, Thomas memperkenalkan trofi perak yang terdiri dari tiga bagian yakni alas, mangkuk, dan tutup mangkuk dengan sosok pemain putra di atasnya.
Trofi setinggi 28 inci (71,12 centimeter/cm) dan selebar 16 inci (40,64 cm) itu pertama kali diproduksi oleh Atkin Bros di London dengan biaya mencapai 40 ribu dolar AS atau sekitar Rp 565,81 juta.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar