Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Denmark yang Gagalkan Indonesia Juarai Piala Thomas 2016 Minta BWF Bertindak Adil

By Susi Lestari - Sabtu, 19 Mei 2018 | 14:25 WIB
  Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, melakukan selebrasi setelah memastikan kemenangan atas Ihsan Maulana Mustofa (Indonesia) 21-15, 21-17 pada partai kelima atau partai penentuan final Piala Thomas yang digelar di Kunshan Sport Center, China, Minggu (22/5/2016).
JOHANNES EISELE/AFP PHOTO
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, melakukan selebrasi setelah memastikan kemenangan atas Ihsan Maulana Mustofa (Indonesia) 21-15, 21-17 pada partai kelima atau partai penentuan final Piala Thomas yang digelar di Kunshan Sport Center, China, Minggu (22/5/2016).

Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, meminta Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) untuk memberikan hukuman adil kepada para pemain yang melakukan kesalahan. 

Bersama rekan senegaranya, Kim Astrup, Hans-Kristian Solberg Vittinghus adalah pebulu tangkis pertama yang membuat laporan resmi ke BWF mengenai kasus pengaturan pertandingan (match fixing) yang melibatkan dua pemain Malaysia.

Setelah dilaporkan dan dinyatakan bersalah, Zulfadli Zulkiffli dan Tan Chun Seang pun mendapatkan hukuman larangan untuk terlibat dalam segala hal tentang bulu tangkis masing-masing selama 20 dan 15 tahun.

(Baca Juga: Gara-gara Indonesia, Malaysia Berani Ambil Risiko Kirim Pemain Muda ke Piala Thomas 2018)

"Saya senang dengan hukuman yang telah diberikan BWF untuk Zulfadli dan Tan," kata Hans-Kristian Solberg Vittinghus yang dilansir BolaSport.com dari The Star.

"BWF menunjukkan bahwa mereka serius dalam memerangi match fixing," ucap Vittinghus lagi.

Meski merasa senang, Vittinghus masih merasa BWF tidak adil terlebih untuk kasus-kasus kriminal yang dilakukan atlet bulu tangkis di luar pengaturan pertandingan, misalnya doping.

"Sangat ironis ada beberapa pemain seperti Lee Chong Wei yang diberi hukuman delapan bulan karena pelanggaran doping. Ada pemain lain dengan hukuman kurang dari satu tahun juga," tutur Vittinghus.

"Saya tidak yakin apakah kasus-kasus lain juga dianggap serius oleh BWF seperti halnya match fixing. Lihat kan, perbedaan hukumannya sangat besar?" kata pemain berusia 32 tahun itu.

Menurut Vittinghus, walaupun hukuman berat menanti para terdakwa pengaturan pertandingan, dia tidak yakin kejahatan ini akan benar-benar hilang.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : Thestar.com.my
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
29
70
2
Arsenal
28
55
3
Nottm Forest
28
51
4
Chelsea
28
49
5
Man City
28
47
6
Newcastle
28
47
7
Brighton
28
46
8
Aston Villa
29
45
9
Bournemouth
28
44
10
Fulham
28
42
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Barcelona
26
57
2
Real Madrid
27
57
3
Atlético Madrid
27
56
4
Athletic Club
27
49
5
Villarreal
26
44
6
Real Betis
27
41
7
Mallorca
27
37
8
Rayo Vallecano
27
36
9
Celta Vigo
27
36
10
Sevilla
27
36
Klub
D
P
1
Inter
28
61
2
Napoli
28
60
3
Atalanta
28
58
4
Juventus
28
52
5
Lazio
28
51
6
Bologna
28
50
7
Roma
28
46
8
Fiorentina
28
45
9
Milan
28
44
10
Udinese
28
40
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X