Pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, mengaku tidak patah arang meski kerap mengalami kegagalan saat menjalani pertandingan final sebuah kejuaraan atau turnamen.
Kegagalan Pusarla Venkata Sindhu pada laga final pertama kali terlihat publik saat ia menjalani pertandingan puncak untuk nomor tunggal putri pada Olimpiade Rio 2016.
Meski sudah berusaha keras, Sindhu tetap gagal mengatasi permainan sang lawan, Carolina Marin (Spanyol).
Dia pun terpaksa puas meraih medali perak Olimpiade, sementara Marin pulang ke negaranya dengan membawa medali emas pertama dari cabang olahraga bulu tangkis.
(Baca Juga: Chan Peng Soon: Sudah Saatnya Malaysia Memutus Ketergantungan pada Lee Chong Wei)
Setelah kegagalan pada final Olimpiade Rio 2016, Sindhu kembali mengulang hasil serupa pada tiga laga pamungkas.
Tercatat, pemain berusia 23 tahun ini menelan kekalahan pada final Kejuaraan Dunia 2017, Hong Kong Open 2017, dan BWF Superseries Finals 2017.
Rangkaian kekalahan tersebut membuat Sindhu mulai disebut-sebut sebagai spesialis runner-up.
Sebutan spesialis runner-up semakin lekat karena pada tahun ini Pusarla Venkata Sindhu juga gagal menyelesaikan dengan baik tiga laga final yang dia lakoni yakni India Open 2018, Commonwealth Games 2018, dan Thailand Open 2018.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | firstpost.com |
Komentar