Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Carolina Marin Senang PV Sindhu Bisa Akhiri Kutukan Spesialis 'Runner-up' Setelah Menjuarai BWF World Tour Finals 2018

By Delia Mustikasari - Kamis, 20 Desember 2018 | 17:30 WIB
   Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin (kanan), bereaksi setelah memenangi laga final melawan Pusarla V. Sindhu (India) pada Olimpiade Rio di Riocentro Pavilion 7, Rio de Janeiro, Brasil, 19 Agustus 2016.
GOH CHAI HIN/AFP PHOTO
Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin (kanan), bereaksi setelah memenangi laga final melawan Pusarla V. Sindhu (India) pada Olimpiade Rio di Riocentro Pavilion 7, Rio de Janeiro, Brasil, 19 Agustus 2016.

Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, mengaku senang Pusarla Venkata Sindhu (India) mampu mengakhiri kutukan sebagai spesialis runner-up setelah menjuarai BWF World Tour Finals 2018.

Pusarla Venkata Sindhu memastikan diri sebagai pemenang setelah menang atas Nozomi Okuhara (Jepang), 21-19, 21-17 pada partai final yang berlangsung 16 Desember lalu.

Kemenangan yang diraih Sindhu pada BWF World Tour Finals 2018 mengakhiri paceklik gelar yang dialaminya selama 13 bulan.

Marin yang mengundurkan diri pada BWF World Tour Finals 2018 karena cedera di lutut kanannya, merasa kagum dengan penampilan Sindhu yang bermain sabar dan tampil dalam performa terbaik hingga akhirnya berhasil meraih gelar.

"Saya telah menjalin komunikasi dengan Sindhu sejak semifinal ketika saya berada di China untuk menghadiri acara untuk Badminton World Federation (BWF)," kata Marin seperti dilansir BolaSport.com dari Firstpost.

"Saya mengatakan kepadanya sehari sebelumnya bahwa saya bersamanya dan saya berharap yang terbaik. Kami bertukar pesan selama turnamen. Saya benar-benar senang bahwa dia akhirnya bisa memecahkan kutukan. Saya mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangan tersebut," ucap Marin.

Meskipun Marin telah memenangkan hampir setiap final pada turnamen utama, ia masih memahami kesedihan Sindhu saat menjadi runner-up pada turnamen mayor yakni Olimpiade Rio 2016, Commonwealth Games 2018, Kejuaraan Dunia 2018, dan Asian Games 2018.

"Sangat sulit untuk bermain di begitu banyak final dan berada di pihak yang kalah. Tidak mudah untuk mengubah pikiran ini di kepalanya. Jadi, bagus dia mengatasi rintangan itu pada saat yang tepat," ucap peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu.

Baca juga:


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : firstpost.com
REKOMENDASI HARI INI

Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024 - Mayoritas Debutan, Hanya Tiga Nama yang Pernah Tampil di Edisi Sebelumnya

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136