Lewis Hamilton merasakan dampak buruk kehadiran teknologi pada saat menjalani balapan di Sirkuit Melbourne, Australia, Minggu (25/3/2018).
Pada saat itu, tim Mercedes meminta Hamilton untuk menjaga jarak aman dari Sebastian Vettel (Ferrari) selama 15 detik.
Namun perhitungan yang dibuat dengan bantuan software itu justru keliru karena Vettel masih berada di depan Hamilton saat keluar dari pit.
Padahal waktu tersebut sebenarnya sudah cukup bagi Hamilton untuk mendahului Vettel saat lawannya melakukan pit stop.
(Baca Juga: F1 GP Australia 2018 - Salah Perhitungan Membawa Petaka bagi Lewis Hamilton)
Pebalap Mercedes itu merasa kapok dengan teknologi yang sebenarnya dihadirkan untuk membantu timnya dalam menyusun strategi balap.
"Itu adalah sebuah upaya yang baik dari tim, kecuali ketika Anda terlalu banyak mengandalkan komputer, data, dan teknologi," ujar Hamilton dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Untuk urusan strategi, saya harap keputusannya lebih banyak (ditimpakan kepada) personal (orang)," ucap dia menambahkan.
#POPULER Kepada Dunia, Michael Essien Sanjung Sepak Bola Indonesia Lebih Baik dari Eropa https://t.co/aSFxdd7Hub
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 27, 2018
Lewis Hamilton pun harus gigit jari karena hanya mampu menjadi runner-up GP Australia meski tampil dominan sebelum sesi balapan.
Atas "kegagalan" tersebut, pebalap asal Inggris ini berharap dapat lebih banyak dilibatkan saat timnya mengambil keputusan saat lomba berlangsung.
Lewis Hamilton pun harus bersiap menjalani seri kedua ajang balap F1 musim 2018 yang akan berlangsung di Sakhir, Bahrain, pada 8 April 2018.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | crash.net |
Komentar