Setelah ditinggal Giuseppe "Beppe" Marotta yang membelot ke Inter Milan, Juventus diyakini akan dipimpin oleh mantan bos Ferrari di Formula 1.
Pada bulan Oktober 2017, Giuseppe Marotta secara resmi meninggalkan jabatannya sebagai CEO Juventus. Relasi buruk dengan presiden klub disebut sebagai alasannya.
Jabatan CEO di jajaran dewan Juventus pun lowong. Tetapi, peristiwa teranyar bisa menjadi petunjuk soal sosok yang akan mengisi posisi tersebut.
Baca Juga: Italia Butuh Lionel Messi untuk Hentikan Cristiano Ronaldo dan Juventus
Pada Senin (7/1/2019) malam waktu setempat, tim F1 Scuderia Ferrari mengumumkan lengsernya Maurizio Arrivabene sebagai kepala tim mereka.
Arrivabene akan digantikan oleh Kepala Departemen Pengembangan Ferrari, Mattia Binotto.
Pernyataan tim kuda jingkrak itu mengakhiri spekulasi pergantian kepala tim menyusul kegagalan mereka menjuarai ajang F1, utamanya dalam dua musim terakhir.
Di sisi lain, kepergian Arrivabene juga memperkuat isu lama yang menyebut dirinya sebagai kandidat terkuat CEO Juventus yang baru.
Kedekatan Arrivabene dengan Presiden Juventus Andrea Agnelli menjadi alasannya. Selain itu Ferrari dan Juventus juga sama-sama berada di bawah naungan FIAT Group.
Baca Juga: 18 Pelatih Liga Italia Yakin Juventus Juara, Cuma 1 yang Bilang Tidak
Arrivabene sendiri sebenarnya sudah masuk ke dalam jajaran dewan independen Juventus sejak 2012.
Hanya saja sejak ditunjuk menjadi kepala tim Ferrari pada Januari 2015, perannya di tim yang bermarkas di Kota Turin itu sedikit berkurang.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | corriere.it |
Komentar