Persija tak semestinya melulu fokus pada kekecewaan akibat gol kontroversial Diego Assis saat melawan Persela Lamongan, Minggu (20/5/2018). Macan Kemayoran punya hal lain yang lebih perlu diperbaiki.
Persija meradang karena menilai Assis menceploskan bola ke gawang Daryono dengan memakai tangannya untuk menciptakan gol pertama Persela di Stadion Surajaya, Lamongan.
Torehan dari Assis dan tambahan melalui Shohei Matsunaga itu sekaligus memastikan Persija meraih 4 kekalahan beruntun di semua ajang.
Publik pun kini dibuat bertanya-tanya melihat performa jelek Persija.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
BolaSport.com menganalisis 3 masalah besar yang dihadapi Macan Kemayoran:
1. Lebih Banyak dan Lebih Akurat
Sinyal penurunan Macan Kemayoran bisa disebut sudah terlihat saat menghadapi Tampines Rovers pada matchday pamungkas Grup H Piala AFC 2018, Selasa (24/4/2018).
Kendati menang, gawang yang dikawal Andritany Ardhiyasa kebobolan 2 gol. Nah, terhitung pada 5 laga beruntun sejak melawan Tampines Rovers itu, Persija kebobolan 12 gol alias 2,4 gol per partai.
Okelah, memang ada faktor khusus, seperti blunder Rizky Darmawan dalam dua laga melawan Home United atau gol Assis. Tapi, banyaknya gol itu juga mengindikasikan buruknya cara bertahan Persija.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar