Musim 2018 selain disibukan dengan jadwal balapan, para tim dan pebalap akan disibukkan dengan negosiasi kontrak.
Selain Cal Crutchlow dan pebalap debutan yang akan terikat kontrak dengan timnya hingga musim 2019, pebalap MotoGP lainnya akan habis masa kontraknya musim depan.
Para pebalap di tim-tim top MotoGP bahkan masih belum menandatangani perpanjangan kontrak dengan tim mereka termasuk sang juara bertahan, Marc Marquez.
Alhasil hal itu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi manajer tim Yamaha, Lin Jarvis.
Ditambah dengan semakin banyaknya tim pabrikan yang tampil musim ini, Jarvis mendesak keenam tim pabrikan untuk membuat aksi yang mencegah adanya perang harga.
Kehadiran KTM ditambah Suzuki dan Aprilia yang punya ambisi untuk tampil apik tentu akan membuat persaingan untuk memperebutkan para pebalap top menjadi semakin sengit.
(Baca Juga: 'Saya Harap Tidak Ada Lagi Pebalap yang Mewarisi Ketenaran Valentino Rossi!')
"Kalau ada tiga orang mengajukan penawaran untuk banyak pebalap akan berbeda situasinya dengan kalau ada enam orang yang mengajukan penawaran," kata Jarvis dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Jadi hal secara kolektif ini bergantung pada kita dan itu tidak mudah karena kami semua kompetitif," ujarnya.
Resmi: Sekarang Asia Tenggara Miliki Dua Kiper yang Berlaga di Eropa https://t.co/VnGI8YUmLh
— BolaSport.com (@BolaSportcom) January 9, 2018
Meski memprediksi kalau pasar pertukaran pebalap akan memanas, Jarvis tetap berharap agar persaingan di antara keenam tim pabrikan tetap terkendali.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar