Sudah bukan rahasia lagi jika motor Yamaha M1 dianggap sebagai motor yang mudah dikendalikan.
Bahkan pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, yang pernah menunggangi tiga motor berbeda (Yamaha, Ducati, dan Honda), mengakui hal tersebut.
Awal kebangkitan motor Yamaha M1 di kelas MotoGP bermula saat Valentino Rossi bergabung pada tahun 2004.
(Baca juga: Ada yang 'Hilang', Serena Williams Dapat Wildcard Rogers Cup 2018)
Dengan bergabungnya Rossi pada 14 tahun lalu, Yamaha kemudian melakukan pengembangan mesin 4 silinder inline dengan tipe crossplane crankshaft.
Mesin tersebut dikembangkan oleh Masao Furusawa, yang menjadi salah satu sosok dibalik kesuksesan Rossi di Yamaha.
Sistem crossplane crankshaft memiliki cara kerja dimana empat piston meledak bergantian secara lebih rapat setiap 90 derajat.
Artinya, saat piston 1 melakukan pengapian, 90 derajat berikutnya piston 2 bekerja dan berturut-turut sampai piston 4.
Cara kerja sistem crossplane crankshaft itu membuat mesin bekerja lebih halus dan minim getaran.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | motorplus.gridoto.com |
Komentar