Edy Rahmayadi membuka Kongres Tahunan PSSI dengan ucapan pengunduran dirinya dari tampuk kepemimpinan.
Edy Rahmayadi kini dapat lebih fokus kepada urusan-urusannya di Pemerintahan Sumatra Utara.
Pasalnya, Edy Rahmayadi tak lagi terbebani dengan segudang permasalahan pelik di organisasi yang juga dipimpinnya ini.
PSSI, menurut Edy Rahmayadi merupakan organisasi yang mengidap "sakit komplikasi".
Seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Bali, banyak kasus rumit yang mendera organisasi yang dipimpin olehnya sejak 2016 dan tak mampu diatasi olehnya.
(Baca Juga: Indra Sjafri Pulangkan Lima Pemain dari TC Timnas U-22 Indonesia, Dua Milik Persib, Satu Persjia)
"Ada persoalan yang begitu fenomenal. Dari suporter, pemain, sampai terjadi korban. Ada menyalahi hukum dengan pengaturan skor dan sebagainya," ujar Edy, ketika ditemui pewarta di sela-sela Kongres PSSI.
Sepanjang kiprahnya sebagai organisatoris, pria yang berstatus sebagai Gubenur Sumatra Utara ini dibuat kewalahan oleh PSSI.
Dia tak sungkan-sungkan mengakui, meski hanya sekadar tersirat, bahwa PSSI seperti "anak nakal" yang sulit diatur.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Bali.tribunnews.com |
Komentar