Sebanyak 33 peboling putri dan 48 peboling putra dari 12 provinsi berlaga dalam ajang kejuaraan nasional (kejurnas) yang digelar di Jakabaring Sport City, Palembang, 25 Februari-1 Maret.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan kejurnas ini juga merupakan ajang menguji kesiapan venue dan juga panitia penyelenggara.
"Selain mencari bibit atlet, test event ini juga mencari kekurangan dari venue," kata Alex disaat memberikan kata sambutan, Minggu (25/2/2018).
Selain Sumsel sebagai tuan rumah, Kejurnas ini juga diikuti oleh peboling dari provinsi Banten, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Riau, DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Timur, Sumatera Barat.
"Membuat venue ini bukan perkara mudah karena dibutuhkan perjuangan dan lobi yang gigih semenjak dua tahun silam. Sejak awal 2017 lalu, venue yang terletak di samping Bank Sumsel Babel ini masih berupa rawa-rawa," aku Alex.
"Pada saat bersamaan, saya tidak memiliki dana. Tetapi, saya dapat penugasan dari PB PBI (Persatuan Boling Indonesia), makanya saya sanggupi," ujar Alex.
Sementara itu, Ketua panitia pelaksana test event boling, Cahyo Adi menjelaskan bahwa kejurnas ini merupakan momen bersejarah bagi dunia boling Sumsel dan Indonesia.
(Baca juga: Pebulu Tangkis yang Terlibat Pengaturan Skor Didampingi Pengacara untuk Perjuangkan Kariernya)
Untuk kali pertama, uji coba boling menggunakan venue terbaik tingkat Asia. Selain itu, peralatan berupa mesin AMF di 40 line merupakan produk terbaru di tingkat dunia.
"Saya optimistis kejurnas yang mempertandingkan nomor single, trio, dan master akan menghasilkan bibit atlet terbaik.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar