Kemesraan antara dua negara serumpun di semenanjung Korea hanya bertahan hingga penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
Pasalnya tidak ada lagi parade gabungan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada upacara pembukaan Paralimpiade Musim Dingin yang berlangsung di tempat yang sama.
Seperti dikutip BolaSport.com dari BBC, kedua negara sepakat untuk tampil dengan bendera masing-masing pada upacara pembukaan Paralimpiade Musim Dingin yang berlangsung Jumat (9/3/2018).
The #KOR host team is going as last in the Parade of the Athletes.#Paralympics pic.twitter.com/wstAFWQ2TR
— Olympic Channel (@olympicchannel) March 9, 2018
Pemandangan yang tentunya kontras dibandingkan ketika kedua kontingen berbarengan membawa bendera unifikasi pada upacara Olimpiade Musim Dingin (9/2/2018).
Kesepakatan untuk 'bercerai' itu sendiri tidak lepas dari perubahan bendera unifikasi yang mereka kibarkan pada ajang Olimpiade lalu.
(Baca Juga: Vaksin Influenza akan Diberikan untuk Atlet Asian Games 2018)
Pihak Korea Utara tidak puas dengan bendera yang baru karena tidak menampilkan siluet pulau Dokdo (atau Takashima) yang tengah dalam sengketa antara Korea Selatan dan Jepang.
Pihak Korea Utara menganggap bahwa tindakan tersebut telah menyakiti hati rakyat Korea.
Sebelumnya Jepang telah melayangkan protes secara khusus setelah ditampilkannya pulau tersebut dalam bendera unifikasi yang dikibarkan di pembukaan Olimpiade lalu.
Korea Selatan, yang menjadi tuan rumah, akhirnya menuruti rekomendasi dari Komite Internasional Paralimpik untuk tidak mempolitisasi perhelatan olahraga.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar