Tim boling Indonesia berharap Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memberi izin mereka untuk beradaptasi dengan lintasan di Gedung Boling Centre Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan selama sebulan sebelum Asian Games 2018.
Hal ini terkait dengan pencapaian target dua medali emas yang dibebankan kepada cabang olahraga boling pada Asian Games 2018.
"Lintasan boling itu kan berbeda-beda. Jadi, penguasaan lintasan itu sangat penting dalam upaya meraih target dua medali emas," kata Manajer tim boling Indonesia, Ronny Mandagi dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
"Kami berharap Ryan Lalisang dan lawan-kawan bisa mendapatkan izin untuk adaptasi lintasan sesuai dengan ketentuam minimal selama dua minggu sebelum penyelenggaraan. Tapi, jika mereka diberikan waktu adaptasi selama sebulan akan jauh lebih baik," kata Ronny.
(Baca juga: Skuat Tim Boling Indonesia untuk Asian Games Akan Ditentukan pada Akhir Juni)
Menurut Ronny, tim boling Indonesia selama ini sudah mendapat fasilitas untuk menjalani latihan di Gedung Boling Jakabaring Sport City.
Namun, lintasannya belum menggunakan oil pattern yang telah ditentukan untuk pertandingan boling Asian Games 2018.
"Kami sangat terbantu dengan adanya fasilitas yang diberikan pada peboling pelatnas Asian Games 2018 untuk menjalani latihan di sana. Hanya saja fasilitas itu tidak cukup untuk menunjang prestasi," ujar Ronny.
"Yang dibutuhkan adalah peran KOI untuk mengusahakan agar Ryan Lalisang dan kawan-kawan bisa berlatih di lintasan yang telah menggunakan oil pattern sesuai ketentuan. Jadi, mereka cepat beradaptasi untuk bisa mencapai prestasi puncak sesuai harapan di Asian Games 2018 nanti," katanya.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup A, Ditutup oleh Derbi Arab)
Ketika ditanyakan peboling dari negara mana saja yang sudah menjalani latihan di Gedung Boling Jakabaring Sport City, Ronny mengatakan bahwa Taiwan dan Korea Selatan (Korsel) sudah berlatih di Palembang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar