Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc), Raja Sapta Oktohari, menilai pihak Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten belum siap memberikan fasilitas yang menunjang untuk atlet difabel yang akan berlaga pada Asian Para Games (APG) 2018.
Pernyataan itu disampaikan Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari, saat acara buka puasa bersama dengan para awak media di The Pallas, Jakarta, Sabtu (9/6/2018) sore.
Menurut Okto, Bandara Soekarno-Hatta hanya tersedia 2 lift khusus difabel dan belum cukup untuk gelaran APG 2018.
Padahal, pada saat APG 2018 berlangsung nanti ratusan atlet difabel dari berbagai negara, baik saat test event (30 Juni-3 Juli 2018) maupun saat dimulainya event (8-16 Oktober 2018), diperkirakan bakal hadir.
(Baca juga: Tanggapan Hector Barbera Usai Diputus Kontrak Secara Sepihak karena Ketahuan Mabuk)
Inapgoc menilai Bandara Soekarno-Hatta belum siap setelah dilakukan simulasi terkait Arrival and Departure Internal yang diselenggarakan pada Selasa (5/6/2018) lalu.
"Kami sudah beberapa kali mengirimkan surat ke PT Angkasa Pura. Di surat yang terakhir, kami sebutkan hasil dari simulasi menunjukkan bahwa bandara belum siap karena lift difabelnya cuma dua," kata Okto.
"Saat test event, kami akan menerima sekitar 100 atlet yang menggunakan kursi roda, dan kami bingung karena belum dapat solusinya. Ada inisiatif katanya mau dibuat seperti waktu penyambutan Owi/Butet, jadi dijemput langsung dari pesawat. Namun tidak semudah itu," tutur Okto.
Sampai sejauh ini, menurut Okto, PT Angkasa Pura belum memberikan respons terkait surat dari Inapgoc soal minimnya jumlah lift difabel di Bandara Soekarno-Hatta.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar