Tendangan adu penalti dengan sistem ABBA akan dicoba pada pertandingan FA Community Shield antara Arsenal dan Chelsea di Stadion Wembley, London, Minggu (6/8/2017) malam WIB.
Sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), fan Chelsea dan Arsenal bisa melihat format baru pada adu penalti jika laga berakhir imbang dalam waktu normal 90 menit.
Format yang dikenal sebagai format ABBA ini terinspirasi dari tie-breaks di olahraga tenis.
Contoh dari pemakaian skema ini adalah, jika tim A mendapat giliran menjadi penendang pertama, maka dilanjutkan oleh tim B sebagai penendang berikutnya.
Dalam format lama, biasanya tim A akan kembali menjadi penendang selanjutnya, tapi di sistem ABBA penendang dari tim B yang akan melakukan tendangan lagi.
Formatnya berubah dari AB AB AB menjadi AB BA AB BA dan seterusnya.
Sistem ini sebelumnya pernah diuji coba di Piala Eropa U-17 Wanita 2017.
Timnas wanita Jerman U-17 berhasil menang melawan timnas wanita Norwegia U-17 di semifinal dengan menggunakan sistem ABBA.
Sistem ini juga diuji coba di Piala Dunia U-20, ketika Uruguay menang atas Portugal melalui adu penalti di perempat final sebelum Uruguay dikalahkan Venezuela di semifinal melalui skema serupa.
Salah satu alasan untuk mencoba sistem ini adalah penelitian London School of Economics dan Political Science yang mengatakan 60 persen penendang pertama pada adu penalti memenangi pertandingan.
Skema Urutan Penendang Penalti ABBA:
Eksekusi 1: Penendang 1 Tim A - Penendang 1 Tim B
Eksekusi 2: Penendang 2 Tim B - Penendang 2 Tim A
Eksekusi 3: Penendang 3 Tim A - Penendang 3 Tim B
Eksekusi 4: Penendang 4 Tim B - Penendang 4 Tim A
Eksekusi 5: Penendang 5 Tim A - Penendang 5 Tim B
Faktor psikologis berperan penting, yaitu tim yang menendang kedua mengalami beban mental lebih besar dibanding tim yang sudah melakukan tendangan pertama.
Sampai sekarang, sistem ABBA ini masih masuk dalam tahap uji coba di ajang-ajang junior dan pertandingan persahabatan sebelum dipertimbangkan untuk digunakan di turnamen-turnamen besar.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Thefa.com |
Komentar