Rabu (2/8), Liverpool nyaris meraih trofi keduanya dalam pramusim menjelang kompetisi 2017/18.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Liverpool kalah dari Atletico Madrid dalam laga final Audi Cup. Tapi, tim besutan Juergen Klopp hanya takluk lewat adu penalti setelah membagi angka 1-1 di waktu normal.
Dalam partai semifinal yang berlangsung sebelumnya, The Reds secara meyakinkan menghantam tuan rumah Bayern Muenchen tiga gol tanpa balas.
Sebelum Audi Cup, Liverpool meraih trofi Premier League Asia Trophy. Berturut-turut Si Merah mengalahkan Crystal Palace (19/7) dan Leicester City (22/7).
Manajer Juergen Klopp sangat suka melihat perkembangan anak buahnya selama pramusim. Terutama saat mengalahkan Muenchen pada Selasa lalu.
Semua rencananya berjalan. Kelihatan jelas alasan mengapa Liverpool rela memecahkan rekor pembelian termahalnya dengan merekrut Mohamed Salah.
"Penting bagi kami untuk mendapatkan Salah tahun ini. Dia akan menjadi pemain yang hebat buat kami," kata Klopp seperti dikutip dari Independent.
Selepas duel kontra Atletico, Klopp pun memuji timnya. "Atletico ingin sekali memenangi trofi Audi Cup ini. Begitu pula kami. Tapi, hanya kami yang juga ingin bermain sepak bola," tukasnya.
Akan tetapi, Klopp tidak mau timnya dimabuk kesuksesan pramusim. "Seberapa bagus tim ini sekarang? Saya bahagia dengan kondisi tim, tapi harus bicara hal-hal yang tidak bagus karena saya melihatnya. Liverpool harus bisa bermain lebih baik dari ini," ujar Klopp kepada Telegraph.
Potensi Liverpool mabuk kesuksesan pramusim yang malah akan berakibat buruk di kompetisi sesungguhnya memang ada. The Reds boleh jadi kini merasa jemawa karena sejauh ini boleh dibilang telah melakoni pramsuim terbaik dalam satu dekade terakhir.
Liverpool tak pernah kalah dalam tujuh pertandingan uji coba di waktu normal sampai sebelum melawan Athletic Bilbao, Sabtu (5/8) di Dublin.
Baca Juga:
- Langsung Cedera Saat Debut di Leicester City, Bagaimana Kabar Kelechi Iheanacho?
- Usain Bolt Menutup Karir Bukan dengan Medali Emas
Kesuksesan melewati ujian dari tim-tim kuat seperti Leicester City, Muenchen, dan Atletico bisa semakin membuat Liverpool menganggap diri bakal sukses melalui musim 2017/18.
Catatan Sejak 2008/09
Sejak 2008/09, pramusim Liverpool memang tak pernah sebagus ini. Pada musim lalu, yang merupakan musim pertama Klopp melatih secara penuh, Si Merah sempat mengalami kekalahan 1-2 dari AS Roma, 0-4 dari Mainz, dan 0-1 dari Chelsea.
Menjelang 2015/16, Liverpool berhasil tak terkalahkan. Tapi, lawan-lawan mereka hanya Thai Premier League XI, Brisbane Roar, Adelaide United, Malaysia XI, HJK Helsinki, dan Swindon Town.
Pada 2014/15, mereka kalah dari Broendby 1-2, Roma 0-1, dan Manchester United 1-3. Musim sebelumnya, Liverpool nyaris sempurna. Menang dalam tujuh partai, termasuk melawan Indonesia XI, tapi mengalami kekalahan 0-1 dari Celtic.
Di pramusim 2012/13, Liverpool hanya menang sekali dalam empat uji coba. Pada 2011/12, mereka sempat digasak Hull dan Galatasray dengan skor 0-3.
Menuju 2010/11, Liverpool tak pernah menang dalam empat uji coba. Setahun sebelumnya, The Reds sempat kalah dari Rapid Wien 0-1, Espanyol 0-3, dan Atletico 1-2.
Pada 2008/09, Liverpool tak terkalahkan dalam delapan pertandingan uji coba. Tapi, lawan-lawannya hanya Tranmere, Lucerne, Wisla Krakow, Hertha Berlin, Rangers, dan Valerenga. Lawan yang lumayan kuat paling hanya Villarreal dan Lazio.
Editor | : | |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.789 |
Komentar