Dengan status sebagai kreator dan salah satu sumber gol terbesar, Gylfi Sigurdsson adalah roh dari permainan Swansea City.
Gylfi Sigurdsson sukses menyumbangkan sembilan gol dan 13 assist bagi Swansea City ada ajang Premier League atau kasta tertinggi Liga Inggris musim 2016-2017.
Torehan assist tersebut adalah yang tertinggi di skuat Swansea atau ketiga di Liga Inggris musim tersebut.
Pemain berusia 27 tahun itu hanya kalah dari torehan Kevin De Bruyne (21 assist) dan Christian Eriksen (15).
Adapun soal gol, sembilan lesakan membuat Sigurdsson menjadi pemain tersubur kedua di dalam skuat Swansea.
Ia hanya kalah enam gol dari ujung tombak andalan The Swans, Fernando Llorente.
Selaon soal menyerang, Sigurdsson juga memiliki andil dalam pertahanan tim.
Sepanjang musim lalu, pemain asal Islandia itu melakukan 45 tekel atau setara dengan bek-bek top seperti Antonio Ruediger, Daley Blind, Glenn Whelan, dan Thomas Meunier.
Baca Juga:
- Kalah Penguasaan Bola dari Madrid, Inikah Akhir Era Tiki-Taka Barcelona?
- SEA Games 2017 - Perolehan Medali Sementara SEA Games 2017, Indonesia Peringkat Berapa?
Dengan hengkangnya Sigurdsson ke Everton membuat Swansea wajib mencari pemain pengganti yang sepadan.
Jika tidak, The Swans yang hampir terdegradasi musim lalu, bukan tidak mungkin akan merasakan hal lebih buruk pada akhir musim 2017-2018.
Kini, Swansea wajib mencari pemain baru yang mampu diandalkan sebagai kreator serangan dan menyumbangkan banyak gol.
Memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan pemasukan sebesar 45 juta pounds (sekitar Rp 775 miliar) dari penjualan Sigurdsson, Manajer Paul Clement dan manajemen klub Swansea tentu memiliki keleluasaan untuk memilih pemain baru.
Berikut beberapa pemain pengganti yang dianggap sepadan menurut situs Squawka:
Thomas Mangani (Angers)
Sepanjang Ligue 1 atau kasta tertinggi Liga Prancis 2016-2017, Mangani berhasil menciptakan 98 peluang.
Jumlah tersebut membuat sosok berusia 30 tahun itu menempati urutan keenam di lima liga terbesar Eropa di bawah Ryad Boudebouz, Dimitri Payet, Christian Eriksen, Kevin De Bruyne, dan Mesut Ozil.
Robert Snodgrass (West Ham United)
Sejak 2012-2013, Snodgrass berhasil mencetak enam gol melalui eksekusi tendangan bebas di Liga Inggris.
Jumlah tersebut setara dengan milik Sigurdsson jika dihitung dalam periode yang sama.
Untuk mendatangkan Snodgrass, tampaknya bukan sesuatu yang sulit bagi Swansea.
Performa pemain berusia 29 tahun itu melempem sejak bergabung dengan West Ham pada Januari 2017
Padahal, dia sempat tampil hebat bersama Hull City pada paruh pertama Liga Inggris 2016-2017.
Hakim Ziyech (Ajax Amsterdam)
Sepanjang Eredivisie atau kasta tertinggi Liga Belanda 2016-2017, Ziyech sangat menonjol dalam hal menciptakan peluang.
Pemain berusia 24 tahun itu berhasil mengkreasikan peluang sebanyak 112 kali di sepanjang Liga Belanda dan 40 kali dalam 13 laga di Liga Europa.
Musim lalu, Ziyech juga merupakan pemain dengan penyumbang assist terbanyak untuk Ajax.
Total, ia menciptakan 12 assist atau hanya kalah satu dari raja assist Liga Belanda musim lalu, Nicolai Jorgensen.
Valter Birsa (Chievo Verona)
Birsa menjadi pengkreasi peluang terbanyak keenam sepanjang Serie A atau kasta tertinggi Liga Italia 2016-2017.
Dengan pengalaman bermain hampir 100 kali di Liga Italia bersama AC Milan dan Chievo, pemain berusia 30 tahun itu bisa menjadi solusi cepat jangka pendek demi memiliki kreator peluang di lini tengah tim.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Squawka.com |
Komentar