Ganas dan tak pandang bulu di lapangan, mantan gelandang Manchester United Roy Keane menjadi sosok yang menakutkan bagi lawan-lawannya.
Permainan kerasnya di lini tengah menjadi poin penting permainan MU menahan gempuran lawan.
Sesekali Keane juga handal membantu lini serang dan tak jarang juga mencetak gol berkat agresivitas yang ia miliki.
Namun sungguh sial bagi MU karena pada 27 September 1997 Keane menerima cedera parah yang membuatnya menepi lama.
Melawan Leeds United di ajang Liga Inggris, pemain asal Irlandia menderita cedera Anterior Cruciate Ligamen (ACL) yang membuatnya mengakhiri musim lebih cepat.
Cedera didapat Keane saat mengejar bola di kotak penalti Leeds.
Gelandang bertahan Leeds yang baru bergabung, Alf-Inge Haaland berusaha mengantisipasi pergerakan Keane.
Bertabrakan dengan Haaland, Keane yang baru didaulat menjadi kapten sepeninggal Eric Cantona terjatuh di kotak penalti.
Haaland pun menghampiri Keane yang tengah terkapar dan melontarkan kalimat ejekan.
Haaland tak tahu, kalimat yang dilontarkannya itu akan menjadi buah dendam pada diri Keane yang disalurkannya empat tahun kemudian.
"Bangun dan berhenti berpura-pura," ujar Haaland yang menganggap cedera Keane hanya akting belaka agar MU mendapat penalti.
Bak jatuh tertimpa tangga, Keane tak bisa memimpin rekan setimnya hingga akhir laga bahkan hingga akhir musim.
Di laga itu MU juga kalah 0-1 dari tuan rumah Leeds yang mencetak gol lewat David Wetherall.
Sama halnya dengan MU, timnas Irlandia ketiban sial dengan gagal lolos ke Piala Dunia 1998 karena absennya Keane di lini tengah.
Keane baru kembali bermain di laga Charity Shield (sekarang Community Shield) melawan Arsenal pada 9 Agustus 1998.
Di laga itu MU takluk 0-3, dan para pundit menilai Setan Merah tampil melempem karena Keane belum maksimal bermain akibat baru sembuh dari cederanya.
Namun di musim 1998-1999 itu Keane cs bangkit dan menorehkan tinta emas di sejarah sepak bola dunia berkat memenangkan tiga gelar sekaligus, yakni Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar