Setelah ditinggal striker Romelu Lukaku ke Manchester United, lini serang Everton kesulitan untuk mencetak gol. Hal ini membuat The Toffees berencana untuk mendatangkan striker baru.
Hingga pekan ketujuh Liga Inggris 2017-2018, Everton masih terdampar di posisi ke-16 di tabel klasemen Liga Inggris.
Hal ini juga disebabkan oleh lini serang Everton yang baru memproduksi empat gol, atau hanya lebih baik dari dua tim, yaitu Swansea City (3) dan Crystal Palace (0).
Padahal pada bursa transfer musim panas 2017, Everton merupakan salah satu klub Liga Inggris yang boros dan salah satu yang paling banyak dalam mendatangkan pemain baru.
Everton mendatangkan sembilan pemain baru dengan total nilai transfer sebesar 158 juta euro (sekitar Rp 2,5 triliun).
Demi meningkatkan ketajaman tim, Manajer Ronald Koeman kini berencana untuk memboyong striker Sporting CP, Bas Dost, pada jendela transfer Januari 2018.
Dengan ketajaman dalam menyelesaikan peluang dan tubuh menjulang setinggi 196 cm membuat Dost merupakan tipikal striker ujung tombak yang bisa diandalkan.
(Baca Juga: Tragis, Karier 5 Pemain ini Hancur Karena Narkoba dan Alkohol!)
Namun, pihak Sporting CP tidak akan melepas Dost dengan mudah. Hal ini diungkapkan langusng oleh Presiden Sporting CP , Bruno de Carvalho.
Salah satu raksasa Liga Portugal itu baru mau melepas pemain berusia 28 tahun tersebut jika ada tawaran yang sangat menggiurkan.
"Hal yang bisa saya katakan pada saat ini adalah kami tidak memiliki kebutuhan untuk menjual pemain. Namun, jika saya menerima tawaran gila, saya akan menerimanya," ucap Carvalho kepada Squawka.
"Jika saya memiliki tawaran bagus dan pemain juga ingin hengkang, kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti," ucapnya.
Sangat wajar jika Sporting tidak ingin melepas Dost. Pasalnya, pemain asal Belanda itu adalah salah satu sumber gol terbesar tim.
Bahkan pada 2016-2017, Dost menjadi pemain tersubur Liga Portugal dengan 34 gol atau unggul 15 dari pemain di peringkat kedua, Tiquinho (19).
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Squawka.com |
Komentar