Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Kesalahan Antonio Conte dalam Menutupi Hilangnya Sosok Nemanja Matic di Chelsea

By Putra Rusdi Kurniawan - Kamis, 2 November 2017 | 19:57 WIB
Gelandang Chelsea, Tiemoue Bakayoko (kiri), berebut bola dengan gelandang AS Roma, Maxime Gonalons, dalam laga Liga Champions 2017-2018 di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, pada 18 Oktober  2017.
ADRIAN DENNIS/AFP
Gelandang Chelsea, Tiemoue Bakayoko (kiri), berebut bola dengan gelandang AS Roma, Maxime Gonalons, dalam laga Liga Champions 2017-2018 di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, pada 18 Oktober 2017.

Pelatih, Chelsea Antonio Conte membuat beberapa kesalahan ketika mencari pengganti Nemanja Matic yang mereka lepas ke Manchester United pada musim ini.

Musim ini Chelsea harus kehilangan Nemanja Matic yang mereka lepas ke Manchester United dengan harga 40 juta Poundsterling.

Dampak kehilangan Matic besar bagi Chelsea, padahal musim lalu 30 laga dan 10 clean sheets sukses dicatatkan Si Biru London saat geladang jangkung itu dimainkan.

Kekosongan lini tengah terlihat saat Chelsea kalah 0-3 dari AS Roma di ajang Liga Champions, Rabu (1/11/2017)

Kehilangan Matic ini diperparah dengan kesalahan keputusan Antonio Conte untuk menambal kehilangan Nemanja Matic di sektor gelandang bertahan.

Berikut ini adalah lima kesalahan Antonio Conte untuk menutupi hilangnya Nemanja Matic, dilansir BolaSport.com dari Squawka.

5. Membeli Tiemoue Bakayoko dalam kondisi Cedera

Pemain asal Prancis ini didatangkan Conte pada musim panas ini dari AS Monaco dengan harga 36 juta Poundsterling.

Namun sayang pemain yang musim lalu menjadi pilar AS Monaco dalam menjuarai Liga Prancis ini harus datang ke Inggris dalam kondisi cedera.

Hal ini membuat dirinya tidak bisa diturunkan di laga awal Chelsea musim ini dan tentu sedikit mengganggu adaptasi Bakayoko untuk langsung padu dengan Chelsea.

Padahal dirinya sudah langsung menanggung peran krusial di lini tengah Chelsea.

4. Memainkan Cesc Fabregas sebagai gelandang bertahan

Dengan kemampuan dan catatan assist-nya, Fabregas tentu sangat layak mendapat pengakuan sebagai salah satu playmaker terbaik didunia.

Namun musim ini dirinya terpaksa harus bermain lebih kedalam pasca cederanya N'Golo Kante untuk mendampingi Tiemoie Bakayoko.

Fabregas tidak terlalu nyetel dengan posisi barunya dimana dirinya disebut terlalu lambat dan tdak memiliki kemampuan bertahan yang baik untuk menjadi gelandang bertahan.

3. Memainkan David Luiz sebagai gelandang

David Luiz musim lalu bermain cukup baik di posisi naturalnya sebagai bek tengah.

Namun di beberapa kesempatan karena cederanya N'Golo Kante musim ini, pemain asal Brasil ini kerap dimainkan Conte sebagai gelandang.

Sempat mencetak gol dalam laga matchday ketiga Liga Champions kontra AS Roma, Luiz ternyata tidak begitu fasih bermain sebagai gelandang.

Dirinya terlalu sering membuat pelanggaran dan membuat rekannya di lini tengah Tiemoue Bakayoko dan Cesc Fabregas bekerja lebih keras.

2. Memainkan lima orang gelandang

Chelsea memainkan lima orang gelandang dengan biasanya menurunka N'Golo Kante, Tiemoue Bakayoko dan Cesc Fabregas sebagai posos di lini tengah.

Menghadapi tim dengan permainan sangat menyerang seperti Manchester City terlihat sekali Chelsea kewalahan dengan formasi ini.

(Baca Juga: Timnas U-19 Vs Timor Leste - Hat-trick Egy Maulana Antar Garuda Nusantara Unggul Lima Gol)

Kante memang salah satu gelandang bertahan tebaik di Liga Inggris namun dirinya tidak terlalu tinggi jika lawan mengandalkan duel atau bola atas sang gelandang cukup kewalahan.

Hal ini juga ditambah dengan Bakayoko dan Fabregas cukup lambat untuk turun ketika serangan balik dalam laga melawan Manchester City.

1. Formasi lini belakang yang terus menerus berubah

Dengan tidak adanya Nemanja Matic, lini pertahanan chelsea menjadi lebih rapuh karena tidak ada yang melindungi mereka lebih.

Karena faktor tersebut Antonio Conte kerap kali merubah formasi Chelsea dari tiga bek menjadi lima bek untuk membuat lini pertahanan Chelsea lebih solid.

Namun sayangnya Conte tidak memainkan formasi tersebut secara konsisten.

Hal tersebut tentu membuat para pemain sedikit kebingungan ketika dalam setiap pertandingan mereka kerap memainkan formasi yang berbeda.

Cesar Azpilicueta tentu menjadi pemain yang memiliki tugas yang cukup berat.

Karena di satu pertandingan dirinya bisa bermain sebagai bek tengah lalu di pertandingan lainnya dirinya harus memainkan peran sebagai bek kanan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dimas Wahyu Indrajaya
Sumber : Squawka.com
REKOMENDASI HARI INI

Meski Menang, Pelatih PSIS Keluhkan Lapangan Kandang Persik

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Atlético Madrid
14
29
3
Real Madrid
12
27
4
Villarreal
12
24
5
Girona
14
21
6
Mallorca
14
21
7
Osasuna
13
21
8
Athletic Club
13
20
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X