Kedisiplinan pun ditingkatkan untuk membuat MU menjauh dari zona degradasi.
Tidak seperti tahun 90-an ketika Alex Ferguson tampak merajalela di Liga Inggris, di musim pertamanya inkonsistensi lebih akrab bersama mereka.
Pada musim pertamanya MU hanya bertengger di posisi 11, posisi dua di musim kedunya, kemudian kembali ke posisi 11 di musim ketiga.
Saat pertengahan musim keempatnya gonjang-ganjing pemecatan mulai datang bagi Ferguson.
Beruntung, ia sanggup memenangkan Piala FA 1990 dengan mengalahkan Crystal Palaca 1-0 pada laga replay.
Dalam buku autobiogragfinya, "Alex Ferguson, My Autobiography", ia menjelaskan periode terkelam yang membuat karier kepelatihannya di MU berakhir tanpa gelar.
"Tanpa kemenangan di Piala FA melawan Crystal Palace sejak kedatangan saya empat tahun lalu, liang kubur tanpa ragu akan terbuka untuk jabatan saya," jelas Ferguson.
"Kita tak pernah tahu seberapa dekat saya saat itu dengan pemecatan, karena keputusan tidak pernah keluar dari petinggi United."
(Baca juga: CEO Bayern Muenchen Ungkap Kata-kata yang Dilontarkan Ancelotti Setelah Dipecat)
"Tetapi tanpa kemenangan di Wembley, banyak orang pastinya mulai tertunduk. Ketidakpuasan pada klub pastinya akan meluas."
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar